PENGURAPAN
Mazmur 92:11-16
Ada Perbedaan alat yang diapakai ketika Samuel Mengurapi Saul dan Daud
Saul Diurapi dengan mengunakan Buli-buli ( Buatan manusia ) I Sam 10:1
Daud diurapi dengan mengunakan tabung tanduk ( Buatan Alah ) I Sam 16:13
Kalau kita melihat apa yang telah terjadi ketika sesorang diurapi maka Alkitab berkata sejak saat itu Berkuasalah Roh Tuhan atas orang tersebut ( Saul, Simson, Daud , dll ).
Urapan dalam bhs Hebrew
1. Balal = Melimpah dengan minyak
2. Dashen = Digemukkan, melambangkan kesehatan dan kepuasaan
3. Yitshar = Kata benda untuk minyak yang digunakan untuk menghasilkan penerangan atau salep urapan
4. Mimshakh = Memakai atau mengosok dengan minyak, terutama dalam pengobatan
5. Masah = Memakai minyak dengan menuangkan atau memercikkan
Urapan dalam bhs Greek
1. Chrio = Suatu penentuan istimewa untuk mengkhuskan seseorang
2. Aleipho = Suatu pengosokan minyak ke atas tubuh
3. Chrisma = Suatu metafora ( kiasan ) untuk minyak itu sendiri dan pemberlakuannya
Pada jaman purba, para Gembala Israel menggunakan minyak untuk tiga tujuan :
1. Menolak serangga
2. Mencegah konflik
3. Menyembuhkan luka
Tujuan pengurapan yang pertama :
• Salah satu jenis serangga yang dapat mengganggu manusia dan bisa membunuh domba adalah ‘ lalat hidung’ jika lalat ini bisa meletakkan telur-telur di selaput halus hidung domba, maka tak lama kemudia telur-telur lalat itu berubah menjadi larva seperti cacing, yang membuat domba menjadi gila
• Biasanya,untuk meringankan gangguan yang menyiksa ini, domba akan dengan sengaja menghantam kepalanya pada pohon,batu,tiang atau semak-semak
• Dalam kasus ekstrim, kalau gangguan larva itu sangat parah,seekor domba dapat membunuh diri dalam upaya membebaskan dirinya dari penderitannya
• Apabiala sekelompok lalat hidung muncul, domba menjadi panik dan lari. Mereka bersembunyi,mengangkat menurunkan kepala mereka berjam-jam lamanya. Mereka lupa makan, tidak bisa tidur. Domba-domba betina lupa menyusui dan anak-anak domba tidak bisa bertumbuh dengan baik dan sehat. Seluuruh kawanan domba kocar-kacir bahkan dihancurkan kehadiran beberapa ekor lalat
• Untuk alasan inilah maka Gembala mengurapi domba-dombanya. Sang Gembala menutupi kepala domba dengan obat penangkal seperti minyak. Bau minyak itu menjauhi serangga dan menenangkan domba-domba itu
Tujuan pengurapan yang kedua
• Sepanjang sebagian besar tahun, domba –domba berperangai tenang dan pasif. Tetapi jika musim kawin tiba, segala sesuatu dapat berubah. Domba-domba jantan menjadi liar dan sukar dikendalikan. Kata Rambunctious ( Ingg-artinya liar, sulit dikendalikan ) berasal dari kata ‘ram’ domba jantan. Mereka pamer kekuatan di padang rumput mencoba menarik perhatian domba-domba betina. Aksi domba jantan ini biasanya menyebabkan perkelahian dengan domba jantan lain karena memperebutkan domba betina.Biasanya adu kepala tak terhindarkan lagi.
• Untuk mencegah terjadinya cedera dan meminimalisir konflik, sang Gembala mengurapi domba-domba jantan. Ia menorehkan zat yang bergajih ( berlemak ) dan licin diatas hidung domba dan kepalanya. Pelumas ini menyebabkan kepala mereka melenceng karena licin saat beradu kelahi dan tidak menghantam telak.
Tujuan pengurapan ketiga :
• Tetapi meskipun demikian, bisa saja domba-domba itu mengalami cedera dan luka-luka saat berkelahi. Untuk alasan inilah sang Gembala mengurapi domba-dombanya dengan minyak,kebanyakan luka yang diobati sang Gembala adalah semata-mata akibat tinggal di padang rumput. Duri menusuk kaki atau batu tajam mengiris atau seekor domba terlalu keras menggosok-gosok kepalanya pada pohon. Hali ini menyebabkan domba terluka. Akibatnya, sang Gembala secara teratur sering memeriksa kawanannya setiap hari untuk mencari luka-luka atau bagian-bagian yang memar dan mengolesinya dengan minyak,ia tidak ingin luka hari ini menjadi infeksi esok hari
Adapted from “ Traveling Light “
@ by Max Lucado
Mazmur 92:11 Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru
“ Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng “ dengan kata kata lain dari kata kata 1
“ Teatpi wibawaku akan Kautinggikan seperti kekuatan banteng buas”
“Aku dituangi dengan minyak baru “ inilah suatu penyataan iman, Ia sedang mengakui, akan terjadi suatu peristiwa di kemudian hari.
Menurut Mazmur 92:11 ketika Urapan itu datang makan akan terjadi tujuh hal sesuai dengan ayat 13-16, demikian juga dengan apa yang I Yohanes 2:20,27 Pengurapan akan mengajar kita :
1. Mata rohani kita menjadi terbuka ( Mataku memandangi seteruku ay 12 )
2. Telinga rohani kita tidak tersumbat lagi (telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku ay 12 )
3. Hidup kita akan tumbuh dengan subur ( ay 13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma ) Pohon Korma dapat hidup terus, karena akar-akarnya yang panjang menemukan air di dalam tanah. Tuhan Berfirman, bahwa urapan membuat uamat Tuhan menjadi umat Tuhan menjadi seperti pohon Korma ysng tumbuh dengan subur, sekalipun di padang belantara.
4. Kita akan memiliki umur panjang ( ay 13, Ia akan tumbuh subur seperti pohon Aras di Libanon ) Umur pohon Aras luar biasa panjangnya, tetapi hubungan saudara dengan Tuhan bahkan lebih lama lagi…….. karena kekal selama-lamanya
5. Kita akan diberkati dengan berlimpah ( ay 14 Mereka yang di bait Allah akan bertunas di pelataran Allah kita
6. Kita tetap berbuah ( ay 15 pada mas tuapun mereka masih berbuah,menjadi gemuk dan segar
7. Kita akan memberitakan Tuhan / perbuatan Tuhan ( Ay 16 untuk membeitakan, bahwa Tuhan itu Benar )
Sifat Minyak :
1. Minyak itu menguap, Jika tidak diisi lagi. Banyak orang beriman saat ini bekerja dengan minyak Urapan yang sudah kadaluarsa, bila kita menyimpan dalam tempat yang terbuka, maka beberapa tahun kemudian minyak itu akan menguap minyak .
Datanglah selalu kepadanya agar minyak kita tetap terisi.
2. Minyak itu mengalir keluar, jika ada lobang di dalam bejana, jika ada retak sedikit saja maka minyak itu akan menemukannya dan mengalir keluar.
Bejana itu akan menjadi kosong sama sekali .
Janagan beri kesempatan kepada iblis Efe 4:27 , dlam terjemahan bahasa Inggris dikatakan janganlah beri tempat “temapat “ dalam bahasa Yunani berarti “ jendela atau jalan raya “ . Jangalah membuat lobang dalam bejana kita bagi iblis, sehingga apabila kita dipenuhi,bejana kita segera akan menjadi kosong kembali
3.Minyak baru memiliki kepadatan atau berat jenis.
Coba kita Tanya kepada seorang ahli mesin dan kita akan mengetahui , dan kita akan mengetahui , dan minyak yang baik memiliki kepadatanyang atau berat jenis yang disebut “ sifat merekat “ , itulah kepadatan yang memiyaki katup-katup dan menjaga, agar mesin tidak bergesek secara berlebihan.
Minyak dalam setiap kendaraan setipa 3000- 5000 mil perlu diganti, mengapa? Sebab minyak itu akan menjadi encer dan pengap. Bahkan warna dan rabaannya berubah yang terburuk adalah dapat merusak mesinnya
Bukti pengurapan pada satu pelayanan :
1. Ia tidak dapat mengasihi dunia / sistim dunia I Yoh 2:15-17, meliputi tiga hal yaitu ; Keinginan daging, ( berpusatkan diri,tidak tergantung pada Allah ) , Keinginan mata ( ketertarikan pada hal-hal lahiriah, hasrat sexual yang tidak sah ) , Keangkuhan hidup ( kemunafikan )
2. Ia berkomitmen kepada sebuah Gereja Lokal dan menolak untuk mengundurkan diri atau hidup secara independent.
3. Menegani akan kebenaran dan kekeliruan, bilamana urapan bekerja pada seseorang ia mempunyai kasih kepada kebenaran.Sifat kebenaran adalah sederhana tidak rumit dan konsisten.Bila seseorang berrsandar pada rohnya sendiri ia membuat kebenaran menjadi rumit ,samar-samar, dan tidak masuk akal bahkan memutarbalikkan kebenaran. Seseorang yang tinggal dalam urapan yang benar daari Kristus, ia membuat kebenaran dapat ditarapkan dalam kehidupannya
4. Ia bertumbuh dalam kebenaran dengan roh yang bersedia diajar dan hati terbuka yang siap diolah. Urapan menjadikan seseorang cepat mendengar bila dikoreksi dan mudah ditembusi hatinya, Urapan memupuki roh yang rendah hati dan menolong pada pemercaya menerima kebenaran dengan rendah hati
5. Apabila urapan tinggal di dalam kita, kita tinggal tetap di dalam Kristus
6. Ia mempraktekkan kebenaran, apabila seseorang mempraktekkan dosa sebagai gaya hidup atau bila hidupnya dikuasai kebiasaan buruk lebih dari Kristtus, ia tidak dapat tinggal tetap dalam pengurapan
7. Ia memiliki kuasa rohani untuk menghancurkan kekuatan musuh
8. Memiliki kemampuan untuk memberitakanb kabar baik dan harapan kepada orang lain. Bila urapan tinggal tetap maka kita akan memiliki kasih dan belas kasihan kepada jiwa-jiwa
9. Ia memiliki gairah rohani dan kecemburuan terhadap rumah Tuhan
Urapan Bukanlah :
- Kemampuan atau bakat alamih semata-mata
- Keahlian berkotbah di mimbar
- Hasil langsung dari pengetahuan atau pelatihan relijius
- Kuasa emosi-emmosi manusiawi
- Nada suara yang benar
- Kenimatan pribadi yang egoistis
- Pesona, daya tarik atau kepribadian
- Masalah penampilan atau ketrampilan berkomunikasi
Urapan sangat berbeda dengan Kharisma. Karisma tidak memberikan kepada seseorang kuasa untuk mengalahkan dosa atau musuh, tetapi urapan sebaliknya, Karisma dapat melakukan banyak hal tanpa Allah namun membuahkan hasil-hasil yang mengecewakan , Urapan dapat melakukan banyak hal bersama Allah
By Etb
Sidoarjo 19 Oktober 2010
Selasa, 19 Oktober 2010
Rabu, 21 April 2010
BAB I
PEMAHAMAN TENTANG DOGMATIKA
1.1. Pengertian Dogma,Doktrin dan pengajaran
a. Dogma
Dogma adalah : Asas,ajaran,dasar keyakinan dari suatu agama,institusi,organisasi atau kelompok yang sifatnya permanen (tidak dapat diubah ).
Dogma itu sudah disahkan/telah disahkan dan telah mendapat pengakuan resmi dari suatu kelompok.
b. Doktrin
Doktrin adalah : Asas,ajaran,dasar kepercayaan dari suatu organisasi,agama,institusi yang sifatnya temporer; berkembang atau dapat berubah sesuai dengan waktu dan keadaan.
c. Pengajaran
Pengajaran adalah : Asas,ajaran,dasar keyakinan yang murni sesuai dengan konteks kebenaran Firman Allah dan sifatnya tidak dapat ditafsirkan sembarangan ( permanent )
Kesimpulan :
Dogmatika bersifat umum,sedangkan dogmatika Kristen
berorientasi kepada Alkitab
BAB II
DOGMA TENTANG ALLAH
2.1. Kelembagaan Allah
Di surga Allah memiliki kelembagaan/kekuasaan yang diatur secara sistimmatis.
Allah memiliki otoritas tertinggi dalam pemerintahanNya/Teokrasi.
Sedangkan para malaikat memiliki kekuasaan di bawah otoritas Allah dam mereka
mempunyai tugasnya masing- masing sesuai dengan yang diatur dalam kelembagaanNya.
Srtuktur kelembagaan Allah dapat dilihat dalam gambar :
2.2. Nama Allah
Nama Allah ada 2 :
a. Elohim Kejadia 1:26
b. YHWH Keluaran 3:14
Nama Elohim digunakan di generasi Adam sampai dengan zaman Israel. Elohim adalah nama Allah seluruh bangsa.
YHWH adalah nama Allah yang di khususkan bagi orang Israel,diluar Israel tidak boleh menyebut nama itu.
2.3. Keberadaan Allah
Allah ada dibelakang Matahari ( Wahyu 17:2,Mat 13:43,
17:2 )
2.4. Pribadi Allah
Siapakah dibelakang Allah, Alfa dan Omega ( Yang Awal dan Yang Akhir Wahyu 1:8;21:6;22:13 )
BAB III
DOGMA TENTANG MANUSIA
3.1. Asal usul manusia
a. Tanah Liat Kejadian 2:7
b. Nafas Allah Kejadian 2:7
3.2. Tujuan manusia dijadikan
a. Makluk Menyembah Kejadian 2:7, Yoh 4:23
b. Beranak cucu ( berkembang biak ) Kejadian 1: 28
3.3. Otoritas manusia
a. Taklukkan bumi ( kuasa atas bumi )
b. Mengelola bumi ( hasil/pekerjaan )
3.4. Akhir hidup manusia
a. Tempat yang pertama ---- Hades ( Suasana / pintu Neraka )
b. Tempat yang kedua ----- Firdaus ( Suasana / pintu Surga )
• Bagi orang yang percaya disimpan di Firdaus
• Bagi orang yang tidak percaya disimpan di Hades
Bagi orang-orang yang meninggal ( tidak percaya ) Sebelum berusia 80 tahun ketika ia meninggal maka rohnya bergentayangan / melayang – layang menjadi hantu ( setelah mencapai 80 tahun baru masuk Hades ).
Bagi orang-orang yang percaya dalam Tuhan
Setelah ia meninggal ia disimpan di Firdaus menjadi penyembah.
BAB IV
DOGMA TENTANG DOSA
4.1. Asal-usul dosa
a. Sorga ------ Lusifer ( menyombongkan diri ) Yesaya 14:12-17,Yehezkiel 28:12-19
b.Eden ------- Adam ( putus komunikasi ) Kej 3:1-20
4.2. Akibat dosa
a. Kehilangan gambar Allah Roma 3:23
b. Menderita Roma 6:23
c. Kematian Roma 7:13
4.3. Dosa yang membawa maut I Yohanes 5:16
Dosa yang tidak bisa diampuni Matius 12:31
Murtad Ibrani 6:4-7
Putus hubungan / Kontarak dengan Tuhan Kejadian 3:23
4.4. Dosa yang tidak membawa maut
• Adalah kealpaan / lalai I Yoh 5:16-17
BAB V
DOGMA TENTANG KESELAMATAN
5.1 Mengapa harus ada keselamatan
Kapan keselamatan itu dimulai, keselamatan itu dimulai dari taman Eden ( sejak manusia jatuh kedalam dosa ),maka Allah mulai merancang .
Manusia jatuh kedalam dosa bukan Bapa yang merancang tetapi itu merupakan kehendak manusia itu sendiri, manusia memiliki kebebasan di dalam memilih
• Roma 3:23
• Kejadian 3:1- 6
• Matius 7:13-14
• Yos 24:15
• Maz 119:30
• Luk 10:41 – 42
5.2 Tujuan keselamatan
Supaya manusia tidak menjadi milik dunia tetapi menjadi milik Kristus.
• Mazmur 74 :2
• I Korintus 3:23
• Yohanes 17:9
Keselamatan bahasa Yunani Soter yang mempunyai arti :
• Ditebus
• Direbut/dirampas
• Dibayar lunas( dari dunia )
5.3 Keselamatan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Lama
5.3.1 Perjanjian Lama dilakukan melalui 3 cara :
1. Korban – korban binatang
2. Korban api-apian
3. Korban sulung
Cataan ; Semua jenis korban diserahkan diatas Mezbah melalaui pentabisan para Imam.
5.3.2 Keselamatan dalam Perjanjian Baru
Keselamatan dalam Perjanjian Baru Hanya oleh karena Kasih Karunia Allah Efesus 2:8-9 ;Yohanes 15:16
Jadi kita di selamatkan oleh karena :
Hanya oleh karena AnugerahNya ( Sola Gracia ) Efesus 2:8
Hanya oleh karena Iman ( Sola Fide ) Roma 10:17
Hanya oleh karena Firman Tuhan ( Sola Scriptura ) Roma 1:16-17
Demikianlah dikatakan oleh Tokoh Gereja Marthin Luther.
5.4 Keselamatam menurut beberapa pandangan agama
5.4.1 Hindu
Keselamatan menurut pandangan Hindu adalah ; Melalui kasta-kasta ( Brama,Siwa, Krisna, Wisnu )
5.4.2 Budha
Keselamatan menurut pandangan Budha terjadi melalui para Budha ( orang-orang Kudus ) yang mengalami Re inkarnasi
5.4.3 Islam
Keselamatan menurut pandangan Islam dapat terjadi/dilakukan melalau :
• Mustaqin ( Jalan Allah/Jalan Lurus )
• Amal Bakti
• Rukun Islam ( Ada Lima rukun Islam )
5.4.4 Kepercayaan/Kebatinan
Keselamatan menurut pandangan Kepercayaan/kebatinan melalui kepercayaan kepada diri sendiri ( Mentuhankan dirinya sendiri )dengan cara ;menyucikan diri,semedi atau dengan berpuasa .
5.4.5 Kon Hu Chu
Keselamatan menurut pandangan Kon Hu Chu dapat terjadi melalui perbuatan baik
5.4.6 Katolik
Keselamatan menurut pandangan Katolik melalui :
Penghormatan kepdan Perawan Maria
Moral Manusia
Perayaan Yesus Kristus
5.4.7 Kristen
Ada beberapa pandangan di dalam Kristen mengenai keselamatan :
1. Kaum Liberalisme dan Modernisme
Keselamatan menurut pandangan Kaum Liberalisme dan Modernisme ;Terjadi secara natural dan bukan karena Kasih Karunia dan itu terjadi karena dikerjakan melalui pribadi-pribadi yang suci,saleh dan jujur berdasarkan apa yang kita yakin menurut agama masing-masing.
2. Kaum Kalvinisme dan Lutheran
Keselamatan menurut pandangan Kaum Kalvinisme dan Lutheran ;
• Keselamatan dapat terjadi karena ada usaha yang dikerjakan oleh manusia.
• Keselamatan dapat terjadi karena kedaulatan Allah tanpa campur tangan Manusia .
3. Kaum Pantekosta/Kharismatik
Keselamatan menurut pandangan Kaum Pantekosta/Kharismatik;Keselamatan ddapat terjadi karena karena Kasih Karunia Allah semata-mata dan bukan hasil usaha manusia ( Efesus 2:8-9;Yohanes 15 :16 )
BAB VI
DOGMA TENTANG ALKITAB
6.1 Kaum Liberalisme dan Modernisme
Alkitab menurut pandangan Kaum Liberalisme dan Modernisme ; “ Alkitab adalah sejarah suci ”.
6.2 Kaum Kalvinisme dan Lutheran
Alkitab menurut pandangan Kaum Kalvinisme dan Lutheran adalah ; “ Alkitab adalah kesaksian Firman Allah “ .
6.3 Kaum Injili
Alkitab menurut pandangan Kaum Injili adalah ; “ Alkitab mengandung Firman Allah “.
6.4 Kaum Karismatik dan Pantekosta
Alkitan menurut pandangan kaum Karismatik dan Pantekosta adalah ; “ Alkitab addalah Firman Allah “ .
BAB VII
DOGMA TENTANG GEREJA
7.1 Dasar Gereja
Dasar Gereja ada tiga:
• Pewahyuan
• Darah Yesus
• Pengajaran Rsul-Rasul
7.2 Atribut Gereja
Atribut gereja adalah :
• Gereja Am
• Gereja Kudus
• Gereja Penganten Kristus
7.3 Bentuk Gereja
Bentuk Gereja adalah :
• Episkopal = Gereja yang memiliki sentralisasi ( dunia ) atau pemimpin dunia
• Kongresional = Gereja yang dihasilkan berdasarkan musyawarah
• Sinodal = Gereja yang memiliki pemimpin di daerah-daerah atau cabang-cabang ( dibagi per wilayah,tiap-tiap wilayah ada pemimpin )
7.4 Sakramen Gereja
Sakramen ialah : Sesuatu yang Kudus, suci, sesuatu yang di upacara
Sakramen Gereja terdiri dari :
• Sakramen Pernikahan
• Sakramen Perjamuan Kudus
• Sakramen Penyerahan Anak
• Sakramen Kematian
• Sakramen Pembasuhan kaki
• Sakramen Kelahiran
BAB VIII
KESIMPULAN
Dengan memepelejari Dogmatika Kristen dengan benar menurut apa yang Alkitab ajarkan kepada kita maka ada dua hal yang yang perlu kita perhatikan
Yang pertama Kita bukanlah orang yang diombang ambingkan ketika ada ajaran ajaran lain yang datang kepada kita, sepeerti apa yang dikatakan didalam Alkitab Efesus 4:14 “sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan “
Hal yang kedua supaya kita dapat mempertanggung jawabkan apa yang kita yakini serta mampu menjawab kepada orang lain ketika mereka bertanya kepada kita tentang apa yang kita yakini,Seperti apa yang Alkitab katakan kepada kita didalam I Petrus 3:15 ” Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat”
BAB I
SILABUS DAN STANDAR NILAI
1.1 Standar Konpentensi
Standar kompetensi dari belajar Oikumene adalah :
• Agar mahasiswa mampu membangun kerja sama dengan Gereja – Gereja ( Lintas Denominasi )
• Agar Mahasiswa mampu membangun kerja sama dengan Lintas agama yang ada di Indonesia
• Agar Mahasiswa mampu bekerja saama dengan pemerintah
1.2 Konpetensi dasar
• Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang Oikumene
• Mahasiswa mampu menggali gerakan Oikumene
• Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup dan tujuan gerakan Oikumene
• Mahasiswa mampu terlibat dalam kegiatan kegiatan Oikumene
Agar mahasiswa mampu membuat bagan dan AD/ART organisasi
1.3 Standar nilai
Standar Nilai Kelulusan Mahasiswa
K.A
Interaktif
Presentasi Kuis,
Tugas/Paper
UTS/UAS Nilai Akumulatif
BAB II
LATR BELAKANG OIKUMENE
2.1 Pengertian Oikumene
Oikumene merupakan usaha orang-orang Kristen dan gereja yang berbeda-beda untuk mewujudkan kesatuan gereja yang Esa. Salah satu ciri ajaran Kristen adalah konsep “satu tubuh” di dalam Yesus Kristus. Tujuan P.I yang sebenarnya adalah untuk mendirikan sebanyak mungkin gereja Kristus, dan lembaga Kristen. Jika masing masing gereja dan lembaga Kristen berbeda beda dalam hal organisasi dan pandangan teologianya, maka sulit untuk mewujudkan Amanat Agung Tuhan.
Walaupun Alkitab mengajarkan umat Tuhan untuk bersatu dan gereja merupakan sesuatu yang mencerminkan kesatuan itu, namun pada kenyataannya pada jaman ini hal itu tidak terwujud bahkan semakin hari selalu timbul beberapa perpecahan dan ketidak harmonisan di antara gereja. Jika ditinjau dari tujuan dan makna oikumene yang sebenarnya, maka hal itu jelas menunjukkan bahwa umat Tuhan masa kini semakin jauh dari arti dan makna oikumene yang sebenarnya. Oleh sebab itu konsep oikumene yang sebenarnya perlu dipegang oleh semua umat Kristen di dunia ini.
Pada waktu gereja mula mula berusaha mewujudkan kesatuan gereja, tanda serta rumusan dalam berbagai macam pernyataan untuk menjadikan satu telah nampak, akan tetapi makna dan tujuan tersebut semakin tidak berarti setelah memasuki abad ke -19 yaitu setelah terjadi suatu perbedaan pandangan teologia khusus dalam bidang ‘ekklesiologi’. Faktor tersebut mempengaruhi bidang penginjilan, terutama hal menyangkut Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Sebenarnya pengertian oikumene tidak berhubungan dengan sifat organisasi gereja, melainkan berhubungan dengan sifat yang abstrak (spiritual) dalam gereja. Akan tetapi pada jaman sekarang pengertian ini lebih bersifat organisasi, khususnya di bidang penginjilan atau kerjasama antar gereja, konsep oikumene ini dianggap sangat penting bagi gereja gereja dan lembaga lembaga Kristen untuk mengabarkan Injil.
2.2 Pengertian Istilah Oikumene ‘
Oikumene ( ) menurut arti harfiah bahasa Yunani berarti dunia yang didiami atau mendiami dunia yang sama, atau mendiami dunia yang satu, adapun oikumene terdiri dari dua suku kata (bahasa Yunani) : oikos = dunia/bumi/daerah dan menein = mendiami/menempati/tinggal. Rincian secara arti geografis yaitu dunia yang didiami (Roma 10:18 ; Ibr 1:6) juga dapat berarti seluruh umat manusia (Kis 17:31; 19:27 ; Wah 12:9). Rincian secara politis yaitu “kekaisaran Romawi” (Kis 24:5) dan semua penduduknya (Kis 17:6). Istilah oikumene telah dipakai 15 kali dalam PB. Istilah oikumene juga digunakan di konsili gereja dalam rangka untuk memecahkan masalah ketika terjadi perdebatan gereja akibat adanya masalah doktrin gereja yang terjadi sejak gereja mula mula.
2.3 Makna Oikumene Menurut Alkitab
2.3.1 Kesatuan yang benar
- Yohanes 11:52 “Yesus Kristus telah mati untuk mengumpulkan anak –anak Allah yang tersebar
- Yohanes 17:21 “ Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
- Efesus 2:14,16 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
- Efesus 4:3 “ Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera”
2.3.2 Kesatuan secara Spritual
Konsep adanya gereja pada zaman ini lebih cenderung pada sifat organisasi bukan Spritual, gerakan Oikumene yang dimulai dengan tujuan dan konsep satu tubuh dalam Kristus sudah menjadi suatu konsep sekuler, hal itu terbukti dengan adanya perpecahan gereja dan lembaga Kriten dalam gerakan Oikumene.
Dahulu tujuan dan makna Oikumene sangat murni dan mewujudkan berita Tuhan Yesus Kristus yaitu Amanat Agung, namun sekarang justru timbul banyak organisasi gereja dan lembaga dari gerakan Oikumene tersebut karena setiap organisasi gereja dan tokoh – tokoh yang memimpin gerakan ini saling berbeda dalam hal pandangan Theologianya. Hal inilah yang menimbulkan banyak lembaga dan denominasi gereja yang saling bertantangan satu sama lain, Jadi sekarang ini istilah ‘ Oikumene’ berubah menjadi suatu organisasi.
2.3.3 Konsep gereja yang benar
I Korintus 12:13,27;Efesus 1:22-23 ‘ Gereja dibangun oleh Kristus dan orang-orang tebusannya dibawah Perjanjian Baru, mereka telah menjadi anggota dari tubuhNya melalui Baptisan Roh Kudus ‘.
Yohanes 3:3-10 Mengatakan bahwa orang yang lahir baru menjadi bagian dari Tubuh Kristus yaitu Gereja.Gereja harus terdiri dari orang-orang yang sungguh lahir baru. Organisasi dunia tidak menuntut pertobatan dan lahir baru, namun Gereja Tuhan menuntut lahir baru. Nikodemus yang belum mengalami kelahiran baru tidak bisa menjadi anggota Tubuh Yesus Kristus .
BAB III
IMAJENASI OIKUMENE
Dunia yang satu didiami oleh kita bersama
BAB IV
SEJARAH GERAKAN OIKUMENE
4.1 Oikumene dalam sejarah Gereja mula-mula
Karana kesatuan merupakan hakekat gereja, maka sejak zaman gereja mula-mulapun sudah ada usaha-usaha dari gereja untuk mempersatukan gereja Tuhan supaya dapat saling kerja sama. Sikap ini telah nampak dalam pengakuan Iman Rasuli ( I Belive in The Holy Catholic Church ) “ Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am “ Penyataan Konsili Nicea juga menekankan ‘ kesatuan ‘ kekudusan dan universal gereja ( Credo Unam sanctam Catholican ) Ecclesian ). Akan tetapi kesatuan Gereja tetap tidak terwujud
Dari segi Doktrin Gereja hamper menjadi satu, namun Kerajaan romawi terlalu luas untuk dapat mewujudkan kerja sama antar gereja.Khususnya antar Roma dan Konstantinopel sering terjadi perselisihan untuk saling ambil alih diantara mereka.
Akhirnya pihak gereja Roma dan Konstantinopel berpisah pada zaman pertengahan. Pada tahun 1054 Roma Katholik dan Gerek Ortodox saling menuduh dan menghakimi sebagai aliran sesat.
4.2 Oikumene dalam sejarah Reformasi Gereja
Gerakan Oikumene perlu dibedakan dengan beberapa motivasi:
1. Supaya kesatuan Gerreja tetap terpelihara karena kesatuan adalah hakekat Gereja.
2. Untuk menekankan supaya gereja tidak mengalami perpecahan karena perbedaan liturgy dan doktrin gereja
3. Supaya kerja sama antar gereja mampu menghadapi ajaran ajaran sesat secara efektif.
Calvin ; pernah berusaha menjadi satu dengan kelompok Marthin Luther, namun saying gagal. Kelompok Marthin Luther juga pernah berupaya untuk menjadi satu dengan kelompok Zwingli, namun juga gagal karena perbedaan pendapat mengenai perjamuan Kudus. Seorang Teolog di Jerman yan bernama G.W Locher berkata bahwa Calvin adalah seorang pemikir Oikumene dan Organizer Oikumene. Dalam berbagai upaya untuk mempersatukan gereja nampak dengan jelas tokoh-tokoh gereja reformasi.
Dalam surat Calvin kepada Vilingger dikatakan bahwa ‘ apakah itu untuk memperhatikan supaya kita saling menjalankan hubungan darah…. Soal mewujudkan kesatuan gereja bukan hanya soal gereja kita saja tetapi soal seluruh agama Protestan…. Supaya kita yang menyampaikan Firman Tuhan mempunyai satu tujuan dalam iman, maka harus meneruskan kesaatuan dan persahabatan dengan semua Pendeta…. Saya akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan ini.’
Setelah terjadi reformasi gereja, pihak Protestan memperoleh kebebasan iman dari gereja Katholik. Namun di pihak Protestan justru terjadi perpecahan yang serius.Pada waktu reformasi gereja Marthin Luther adalah tokoh reformasi yang membakar gerakan reformasi gereja, selain dia ada juga kelompok dan tokoh-tokoh reformasi yang muncul dengan memegang pandangan Teologi masing-masing terhadap gereja Katholik. Namaun dalam pandangan doktrin mereka, dasar tuntutan terhadap pihak Katholik saling berbeda. Hal ini menimbulkan perpecahan antar pihak Protestan.
Sesudah itu dalam setipa periode gereja ada usaha-usaha untuk mempersatukan gereja namun tidak berhasil. Akibat dari perpecahan tersebut di pihak Protestan timbul banyak aliran dan denominasi gereja. Negara Jerman dan Scandinavia menjadi negara yang mengikuti aliran gereja Calvinisme dan England menjadi negara Anglikan.
Selain dari negara-negara tersebut hamper semua negara menjadi negara Katholik . Dan Gereja Orthodox yang dipisahkan dari gereja Katholik pada tahun 1054 menguasai Yunani dan Rusia. Bukan hanya itu saja tetapi juga timbul banyak denominasi gereja yang kecil dan besar serta aliran-alairan lain misalnya aliran Anna Baptis. Sejak awal abad 19, jarang ada lagi usaha-usaha untuk mempersatuka Gereja. Namun pada abad 19 usaha-usaha untuk mempersatukan mulai nampak dengan berbagai bentuk.
4.3 Proses Oikumene Pada Zaman Modern
Pada awal abad 19, di Amerika Serikat bany ak gereja dan denominasi gereja mulai menjalin kerja sama khususnya dalam bidang penginjilan. Misalnya mengadakan KKR, membagikan beberapa Alkitab ( Gidion ), mengadakan penginjilan di penjara serta penginjilan melalui sedekah ( dana kasih ). Semua kegiatan ini ‘ dimulai dari kaum awam ‘. Pada umumnya kaum awam tidak begitu peka dan peduli soal denominasi gereja jika dibandingkan dengan para Pendeta .Tujuan mereka adalah bekerja sama dalam Yesus Kristus dan percaya bahwa itulah cara terbaik. Gerakan ini tersebar pada lingkungan imam.
Sesudah itu terjadilah suatu gerakan kesatuan gereja di Amerika yaitu Evangelical Aliance. Organisasi terdiri dari 50 denominasi gereja di England dan Amerika. Tujuannya adalah untuk bekerja sama dalam bidang Penginjilan,Pendidikan dan kebebasan daalam iman. Dalam hal kerja sama semua pihak saling tidak mempersalahkan doktrin dan struktur politik mereka, tetapi hanya memperhatikan tujuannya dan melaksanakan kegiatan penginjilan, dan pendidikan serta saling menukarkan tenaga kerja gereja
Catatan :
Federal Council of Churches
Pada tahun 1908 ada 31 denominasi geeja Amerika membentuk” Federal Council Of churches “.
National Council Of Christ
Paada Tahun 1950 berdiri sebuah organisasi gereja yang lebih besar.
Organisasi tersebut terdiri dari berbagai negara. Semakin lama organisasi tersebut menjadi semakin besar dan menyeluruh di dunia. Organisasi itu dinamakan WCC ( World Council Church ) atau dewan gereja Se – Dunia.
4.4 Proses Perkembangan Oikumene Sejak Abad 19
( Faktor Teologi yang mengubah tujuan dan makna Oikumene WCC )
Seperti telah dikatakan bahwa tujuan Oikumene adalah mewujudkan kesatuan uamat Tuhan dalan segala bidang. Untuk tujuan itu sejak awal abad 20 terjadi konferensi untuk gerakan Oikumene. Namu sesudah perang dunia ke 1, dunia mulai berubah. Sejak abad 19 industri dunia sangat berkembang dalan hal ini meyakinkan dunia bahwa perkembangan kemajuan teknologi dan industri merupakan harapan satu-satunya yang membawa umat manusia ke era zaman kemakmuran.Akan tetapi harapan ini melayang setelah menihat perkembangan industri dan teknologi justu menghancurkan dunia melalui perang dunia ( ada bom atom,bom bunuh diri dll ).Oleh karena itu dunia mulai menyadari bahwa kesejahteraan manusia bukan dari kemajuan teknologi dan industri, tetapi merupakan kemajuan Spritual ( Jiwa ).
Peranan dan esensi ajaaran Alkitab yang sudah pernah tersingkir oleh kemajuan dan perkembangan industri serta teknologi yang meyebabkan manusia cenderung meletakkan harapan atas factor tersebut mulai berperan. Namun selama dunia melewati dua perang dunia yang memakan banyak korban,teologi dan konsep penginjilan yang berfokus pada keselamatan seorang pribadi mulai mengalami perubahan karena kemunculan teologi liberal
Oleh karena itu tujuan dan konsep Oikumene yang sebenarnya mengalami kekacauan karena ada teologi-teologi yang liberal dalam setiap konferensi Oikumene. Dan akhirnya arti istilah Oikumene adalah kesatuan yang dikehendaki oleh Tuhan yang mencerminkan kaun teologi liberal sampai pada masa kini. Jadi istilah Oikumene di sini lebih cenderung pada kaum liberal dan istilah Loussane nampak sebagai kaum Injili
Catatan kegiatan Konferensi WCC ( Dewan Gereja Se-Dunia )
1. Konferensi Edinberg ( 1910 )
Topik :
• Pembahasan tentang strategi penginjilan
• Penyataan terhadap wibawa Alkitab dan Kristus
• Ohn Motto yang berperan mengadakan Konferensi tersebut
2. Konferensi Yerusalem ( 1928 )
Topik dan latar belakang
• Perang dunia ( 1914 – 1918 )
• Revolusi Rusia ( 1917 )
• Pengaruh Teologi Liberal muncul; Hocking ( 1932 )
• Pengaruh Teologi Karl Barth (1932 )
• Konsep Indigenization muncul
3. Konferensi Madras ( 1938 )
Topik ( Perdebatan Teologi Hocking dan Kraemer )
• Hocking : Dalam budaya dan agama lain ada unsur keselamatan .Oleh karena itu semua usaha untuk mengubah agama mereka harus terhenti . Penginjilan agama Kristen hanya dilaksanakan melalui pelayanan dengan tidak mmenghancurkan nilai-nilai yang ada dalam agama lain.
• Kreamer : Kembali ke wibawa Alkitab. Tidak bisa menerima unsure sikristisme agama lain. Seluruh wahyu hanya terwujud dalam Kristus ( namun Kreamer adalah Barthnist maka teologi Barth dan new teologi menyusup ke bidang penginjilan )
• Unsur Eskatologi : Penginjilan merupakan suatu usaha persiapan akhir zaman
4. Konferensi Whitby ( 1947 )
Topik :
• Pengaruh teologi Boltman
• Pengarun teologi Hoekendaijk
( Esensi gereja dilihat hanya sebagai alat penginjilan.Menyangkal perlu adanya gereja sistematis dan organic.Telogi Apostolos beerubah menjadi Theology Of the World. Teologi Shalom : Tujuan PI adalah humanisme/kemanusian ()
5. Konferensi Wellingen ( 1952 )
Topik :
• Kewajiban gereja dari segi PI
• PI Lebih diutamakan dari pada esensi gereja ( Hoekendijk )
• Teologi Apostol . PI merupakan bagian jantung gereja
• Hakekat gereja adalah kerykma / mendidik ; koinonia / bersekutu ; diakonia / melayani
• Kosep Misio Dei ( PI . Allah )
6. Koferensi Ghana ( 1958 )
Topik :
• Integrasi WCC dan IMC ( Dewan P.I Internasional )
• Konsep Indigenezation diganti dengan Kontekstualisasi
7. Konferensi New Delhi ( 1961 )
Topik :
• Perubahan istilah konsep P.I menjadi dialog
• Usaha untuk berdialog dengan agama lain
• Cosmic Christ ( Di dalam seluruh agama ada unsure Mesias )
• Pengakuan terhadap agama lain
8. Konferensi Bangkok ( 1973 )
Topik :
• Today’s Salvation ( Hari Keselamatan
• Perhatian social
• Spritual yang sejati dituntut kehadiran social
• Manusia dibebaskan dari ketidak manusiaan ( Philp Potter )
• Hubungan antar umat Allah dan keadilan social saling berkaitan ( Bosch )
9. Konferensi Nairobi (1975 )
Topik :
• Menghapus konsep perbedaan kehadiran social dan Injil
• P.I adalah mengubah struktur social dan politik
• Teologi pembebasan diganti dengan Teologi Shalom / Humanization
• Menyuplai dana P.I WCC kepada gerilyawan yang berjuang untuk hak-hak asasi manusia
10. Konferensi Melbourne (1980 )
Topik :
• Kerajaan Allah – Sikap gereja terhadap kaum miskin
• Usaha yang mengikat P.I gereja dan P.I dunia
11. Konferensi Vancouver (1983 )
Topik :
• Tema “ Jesus Christ – The life of World “
• Tema P.I sedang lemah
BAB V
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AWAL GERAKAN OIKUMENE
Gerekan Oikumene bukan berasal dari satu akar saja, tetapi dari beberapa bidang tujuan dan aliran yang saling berkumpul antara lain :
5.1 Bidang Penginjilan
Bertujuan untuk bertindak agar bisa menjaga penginjilan yang efektif dari pemborosan dana, tenaga, persaingan yang tidak sehat antar gereja.Pada awal tahun 1854 di London diadakan konsili penginjilan sedunia. Sejak itu lalu ada beberapa konsili sedunia
5.2 Bidang Pendidikan
Student Volunteer Movement ( SVM ) : Gerakan ini dimulai oleh John Mott pada tahun 1886 dibawah pengaruh D.L Moody pada tahun 1895 dibawah pimpinan John Mott gerakan ini menjadi satu ‘ Lembaga Mahasiswa Kristen Internasional ‘ di Swedia dengan istilah SVM. Kemudian SVM ini membimbing gerakan mahasiswa Kristen di negara lain dan sesudah itu SVM menjadi satu pusat pendidikan yang menghasilkan calon-calaon pemimpin yang akhirnya menjadi pemimpin gerakan Oikumene.
World Christian Education ( WCE ) : Gerakan ini dimulai pada tahun 1889.
Kemudian menjadi lembaga sekolah Minggu Se-dunia sesudah itu lembaga ini membuat banyak negara mendirikan lembaga pendidikan interdenominasi gereja.
Akhirnya padda tahun 1950 gerakan ini dinamakan sebagai ‘ Pendidikan Kristen dan sekolah Minggu Konsili Internasional ‘ . Gerakan ini memungkinkan kaum pemuda-pemudi dididik melalui pendidikan Kristen dengan tehnik yang bagus dan sistematis.
5.3 Bidang Pelayanan Muda –Mudi
Kemudian langkah-langkah di atas tadi yang menjadi acuan dan percontohan macam-macam gerakan termasuk di Indonesia, contoh : Mendirikan lembaga pendidikan Kristen ( ada UKI, Petra, Duta Wacana, Satya Wacana, STT, dll ), juga dibentuk macam-macam organisasi mahasiswa Kristen ( GAMKI, IMKI, PIKI, dll ).
Selanjutnya menurut penulis, gerakan pemuda-pemudi gereja di Indonesia harus ada pertukaran pelayanan pemuda-pemudi di masing-masing gereja atau persekutuan yang mandiri di luar gereja,atau ada departemen olahraga yang nantinya bisa mengadakan kompetisi olahraga pemuda-pemudi gereja secara Oikumene, sebab dengan cara ini akan lebih efektif dan juga memuluskan antara pemuda-pemudi nantinya bisa mendapatkan pasangan hidup, sebab diakui atau tidak masalah perjodohan ini juga menjadi pergumulan pemimpin gereja masa kini.
5.4 Bidang Pelayanan Kesehatan
Gereja Baptis adalah merupakan contoh gerakan pelayanan kesehatan dunia, hampit ditiap kota besar dunia termasuk di Indonesia sudah berdiri banyak ruamah sakit/Bala Keselamatan, yang didirikan sebagai bentuk pelayanan dan sarana kesaaksian dan visi-misinya dalam ikut meyampaikan Kabar baik Injil Yesus Kristus. Dan model ini juga banyak dilakukan gereja-gereja di Indonesia, contoh GKJW di tiap-tiap kota besar di Jawa Timur sudah lama mendirikan Rumah Sakit, dan juga tentunya gereja-gereja yang lain, ini satu bukti gerakan Oikumene di berbagai lingkup bidang.
BAB VI
KEGIATAN OIKUMENE
6.1 Bidang Organisasi Lintas Denominasi Gereja
Gereja yang hidup adalah gereja yang efektif dan terbuka, banyak gereja yang merasa puas, karena secara kuantitas/ jumlah jemaatnya yang banyak lalu pemimpin gereja tersebut merasa dirinya berhasil, lalu tidak mau / gengsi melakukan kegiatan yang sifatnya keluar dan ini sudah menjadi trend gereja masa kini . Mestinya walaupun jemaatnya banyak tapi tetap harus merasa miskin, sebab pada hakekatnya jemaat-jemaat itu adalah jemaatNya Tuhan Yesus sendiri, yang sementara ini telah dipercayakan kepada hamba Tuhan / Pendeta tersebut. Sebab banyak kasus pemikiran arogan tersebut bisa jadi boomerang, sebab lambat laun jemaat yang baanyak itu bisa berkurang dan akhirnya habis. Karena apa ? Karena sepandai pandai tupai melompat mesti jatuh juga, artinya hidup ini tiap saat pasti berubah, apa yang kita anggap baik hari kemarin, bisa jelek atau kurang baik pada hari esok ( dalam konteks pengetahuan developing organization & Leadership ).
Untuk itu ini suatu warning/peringatan bagi para Pendeta yang masih kecil dan mau menjadi besar dalam arti kuantitas / jemaatnya ke depan, hati-hati jemaat tersebut miliknya Tuhan Yesus sendiri yang dipercayakan kepada hamba Tuhan / Pendeta. Intinya besar atau kecil jumlah jemaat, maka harus mau membangun Oikumene di wilaya masing-masing, dan jadikan organisasi lintas denominasi gereja ini adalah suatu gerakan visi misi untuk membangun Tubuh Kristus di tengah-tengah gereja masa kini.
Buatlah organisasi oikumene lintas denominasi lintas gereja di wilayah saudara, dan jadilah pionir / orang terdepan untuk memulai kegiatan itu, bisa pakai nama BAMAG, BKAG, BKSAG dll.
6.2 Bidang Kerja Sama antar Agama-Agama Lain
Banyak pemimpin agama-agama yang beranggapan, tidak penting menjalin kerja sama atau membangun hubungan dengan yang tidak seagama, maka mudalah timbul interpretasi di masing-masing pemimpin agama yang negative untuk memberikan penilaian kepada agama lain. Penulis menganalisa penyebab keengganan membangun kerja sama / silaturami ada beberapa kemungkinan :
• Merasa kikuk / ewoh pakewuh
• Merasa tidak pantas karena tidak sejalan
• Merasa dirinya kecil / minoritas lalu minder untuk memulai
• Merasa takut untuk ditolak karena ada ;erbedaan
• Yang besar merasa dirinya power full jadi tidak penting
• Dan alasan-alasan teologis masing-masing agama
Apabila ada alasan seperti di atas itu manusiawi, sebab di setiap kelompok dan individu pasti memiliki sensitifitas masing-masing. Tapi kalau kita mau menyimak inti pokok pengertian dan makna pokok Oikumene ( Oikos = dunia/ bimi dan Menein = mendiami/menempati bersama-sama ), maka tidak ada alasan utnutk menciptakan sekat dalam kehidupan yang fana ini. “ Oikumene universal “ Sekali lagi dunia / bumi yang satu ini memang harus didiami oleh makhluk Tuhan secara bersama-sama tanpa ada pengkotak-kotak, siapa yang merasa dewasa pengetahuan dan wawasannya dalam mengartikan hidup ini, maka dialah yang harus memulai dan mengambil peran, dan percayalah dalam membangun kerjasama memang ada hambatan dan penolakan, tapi itu tidak semua pasti di sekian tokoh agama / ulama masih ada yang berpikiran moderat lebih-lebih yang ilmu sejarah agamanya dalam. ( ada contoh hubungan yang baik di Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur )
6.3 Bidang kerja Sama Dengan Pemerintah
Di dasari dengan himbauan pemerintah pusat yaitu Tri kerukunan :
1. Rukun dengan interen agama
2. Rukun dengan agama-agama lain
3. Rukun masyarakat agama dengan pemerintah
Dengan modal modal himbauan Tri kerukunan tersebut, maka para pemimpin gereja harus ambil inisiatif untuk membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun makhluk di dunia ini.Terlebih dengan pemerintah,sebab ada tertulis di Roma 13:1-2 ( “ Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah , yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa yang melawan pemerintah,ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman-hukuman atas dirinya” ) Artinya dalam gerakan kegiatan Oikumene bisa menjadi wadah / institusi perwakilan gereja-gereja anggota untuk menjalin dan menjembatangihubungan / silatirami dengan pemerintah. Di daerah kabupaten Pasuruan Jawa Timur ada contoh positif. Di dalam menjalankan roda organisasi / Oikumene gereja banyak mendatangkan keuntungan baik secara fisik maupun non fisik. Contoh fisik dianggarkan pembelian mobil Carry untuk operasional, mobil jenazah khusus warga Kristiani, dan perluasan tanah makam khusus Kristiani, dan dana rutin tiap tahun untuk memperingati hari Natal dan Paskah sec ra Oikumene / gabungan se Kabupaten . Dan contoh-contoh non fisik,keakrapan antara pengurun Oikumene dengan jajaran Penda ( Bupati,Wabup dan Staf ) dan ini buktinya kehadirannya manakala di undang perayaan Natal dan Paskah . Untuk itu sekali lagi ada dua dasar dalam melakukan Oikumene , pertama : Roma 13:1-2 dan yang kedua semangat institusi Oikumene, sebab goal / target dari kegiatan Oikumene adalah mahasiswa mampu membangun kerjasama secara lintas denominasi gereja dan dengan pihak ekstern 9 agama-agama lain dan pemerintah setempat )
BAB VII
SEJARAH GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA ( DGI )
Dewan Gereja-Gereja Di – Indonesia
Salah satu bentuk gerakan Oikumene di Indonesia adalah hadirnya DGI di tengah-tengah gereja yang mejemuk ( beraneka ragam denominasi ) . Gagasan dassar pembentukan DGI di dorong oleh motivasi teologis bahwa “ perlu dilakukan musyawarah dan koordinasi dari gereja-gereja melalaui suatu dewan yang dibentuk oleh gereja-gereja itu sendiri “ dan bahwa “ kesatuan gereja-gereja di Indonesia adlah suatu keharusan . “ Akhirnya pada tahun 1948 terbentuklah panitia perangcang persiapan DGI di Jakarta . Dalam sidangnya di bulan Nopember 1949 , panitia ini bermufakat bahwa DGI akan menjadi jembatan menuju kepada Keesaan gereja-gereja . Kesepakatan ini terbuka bagi penafsiran dan pemahaman bagaimana mencapai tujuan tersebut, tetapi tidak dalam arti ” Membentuk satu gereja super “ ( bandingkan degan dewan gereja-gereja sedunia )
Pada tanggal 25 Mey 1950 pukul 12.00 Wib di Jakarta sesuai dengan notulen , konferensi pembentukan DGI berhasil mendirikan DGI. Konferensi pembentukn DGI itu juga merupakan konferensi sekaligus Siding Raya I DGI . Tujuan DGI adalah untuk membentuk gereja Kristen yang Esa di Indonesia. Isi dan rumusan tentang usaha-usaha mencapai tujuan DGI tersebut cukup lama dipersoalkan dalam Sidang Raya DGI.
Nama DGI akhirnya berubah menjadi persekutuan gereja-gereja di Indonesia ( PGI ), pada tahun 1984 dalam keputusan Sidang Raya DGI – X di Ambon
7.1 Latar Belakang
Salah satu maksud pendirian DGI adalah dalaam rangka membentuk Gereja Kristen yang Esa di Indonesia. Hal ini di dorong oleh semakin meresapnya jiwa Oikumenis sebagai ungkapan dari pemahaman sikap Teologis baru, yakni: “ Bersama-sama selaku satu gereja menjalankan tugas missioner dan diakonat dari gereja yang Esa di Indonesia “.
Dalam buku “ Dua puluh lima tahun DGI “ , Dr. T. B. Simatupang menunjuk pada lima jenis pengaruh yang nyata dalam sejarah pembentukan DGI.
Kelima jenis pengaruh tersebut sebagai berikut :
a. Alkitab ( Yohanes 17:21 ) dan pengakuan Iman ( Kredo )
b. Nasionalisme di Indonesia dan pasca perang dunia II
c. Pengalaman pemuda Kristen dalam Christianity Student Vereniging ( CSV : Perhimpunan mahasiswa-mahasiswa Kristen ) dan pada sekolah Theologis Tinggi ( Sekarang Sekolah Tinggi Theologia ) di Jakarta
d. Pengalaman pada masa Jepang
e. Pengaruh gerakan Oikumenis di luar ( IMC, WSCF, DGD ) dan pengaruh para tokoh di kalangan pekabaran Injil .
7.2 Pembentukan DGI
Konferensi geeja-gereja di Indonesia,yang disebut konferensi persiapan pembentukan dewan gereja-gereja di Indonesia berlangsung pada tanggal 6- 13 Nopember 1949. Konferensi ini sangat penting karena merupakan persiapan gereja-gereja di Indonnesia memasuki zaman baru dalam sejarah bangsa dan sejarah gereja. Gereja-gereja yang hadir dalam konferensi tersebut menyatakan pengakuan bahwa perpisahan dan perpecahan berarti ketidaktaatan kepada kehendak Allah untuk menyatakan keesaan gereja selaku Tubuh Kristus.
Konferensi pembentukan DGI berlangsung di STT Jakarta, pada tanggal 21-28 Mei 1950 den Pada tanggal 21-28 Mei 1950 diadakan Konferensi Pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia, bertempat di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang STT Jakarta). Yang hadir dalam konferensi tersebut adalah:
1. HKBP
2. Gereja Batak Karo Protestan
3. Geredja Methodis Sumatera
4. Banua Niha Keriso Protestan
5. Huria Kristen Indonesia
6. Geredja Dajak Evangelis
7. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
8. Gereja Protestan Indonesia
9. Geredja-geredja Gereformeerd
10. Geredja Pasundan
11. Patunggilan Pasamuan Kristen sekitar Muria
12. Geredja Kristen Djawa Tengah
13. Geredja Kristen Djawa Tengah Utara
14. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe Hwee Djawa Barat
15. Gereja Kristus
16. Djakarta Chi Hui
17. Geredja Kristen Tionghoa Djawa Tengah
18. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee /Khoe Hwee Djawa Timur
19. Geredja Kristen Protestan Bali
20. Geredja Kristen Sumba
21Geredja Kristen Maluku
“Kami anggota-anggota Konferensi Pembentoekan Dewan Geredja-geredja di Indonesia, mengoemoemkan dengan ini, bahwa sekarang Dewan Geredja-geredja di Indonesia telah diperdirikan, sebagai tempat permoesjawaratan dan oesaha bersama dari Geredja-geredja di Indonesia, seperti termaktoeb dalam Anggaran Dasar Dewan Geredja-geredja di Indonesia, jang soedah ditetapkan oleh Sidang pada 25 Mei 1950.
Kami pertjaja, bahwa Dewan Geredja-Geredja di Indonesia adalah karoenia Allah bagi kami di Indonesia sebagai soeatoe tanda keesaan Kristen jang benar menoedjoe pada pembentoekan satoe Geredja di Indonesia menoeroet amanat Jesoes Kristoes, Toehan dan Kepala Geredja, kepada oematNja, oentoek kemoeliaan nama Toehan dalam doenia ini.”
7.3 Keunikan DGI
Bila disbanding dengan dewan Gerreja Nasional yang terdapat di negara-negara lain, DGI memiliki keunikan dan memiliki tujuan yang tegas dan jelas yakni: Pembentukan Gereja yang Esa di Indonesia. Dengan demikian keanggotaannya jelas hanya diperuntukkan bagi gereja saja,yang berarti tidak menerima organisasi maupun badan atau yayasan Kristen lain sebagai anggotanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut para anggota DGI dapat melakukan musyawarah dan usaha bersama, bekerjasama. Keunikan itu didasarkan pada doa Tuhan Yesus supaya mereka menjadi satu , Supaya dunia percaya bahwa Engkalah yang mengutus Aku ( Yohanes 17:21 ).
7.4 Usaha-Usaha DGI
a. Meningkatkan kesadaran dan penghayatan warga jemaat untuk lebih
menempatkan persekutuan dalam kesatuan ( Efesus 4:3, dengan
mengadakan kebaktian dan perjamuan Kudus bersama )
b. Menigkatkan kebersamaan dalam pelayanan dan kesaksian ( Kisah Para Rasul 2:42 )
c. Meningkatkan rasa persaudaraan dan sikap tolong menolong ( Galatia 6:2 )
Usaha – usaha tersebut diatas dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok tugas
bersama ( PTPB ), yang ditetapakan dalam setiap Sidang Raya untuk dilaksanakan
bersama-sama, dengan melihat seluruh Indonesia sebaggai wilayah pelayanan dan
kesaksian bersama.
7.5 Keanggotaan DGI
a. Gereja di Indonesia, yaitu gereja yang berkedudukan di Indonesia dan
mempunyai tata gereja sendiri
b. Mempunyai anggota dewasa yang sudah dibaptis/sidi sekurang-kuramgnya
2000 orang
c Menunjukkan kerjasama yang baik dengan gereja-gereja tetanganya
d. Menyatakan persetujuannya secara tertulis terhadap tata data dasar DGI serta kesediannya untuk melaksanakan semua hak dan kewajibannya sebagai gereja dengan sungguh-sungguh.
e. Mencantumkan keterangan Anggota PGI di belakang namanya
7.6 Hak Dan Kewajiban DGI
a. Kemandirian dan karunia masing-maasing anggota gereja dihormati
sepenuhnya dalam rangka persekutuan dan kekeluargaan di antara gereja-
gereja anggota
b. Gereja anggota bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang telah
disepakati bersama dan berkewajiban untuk melaksanakannya
c. Urusan dalam masing-masing gereja anggota hendaknya tidak dicampuri
oleh siapapun juga yaitu campur tangan dari pihak lain di luar kemauan
gereja anggota yang bersangkutan.
d. Gereja-gereja anggota membuka diri untuk menerima pelayanan dari alat-alat kelengkapan PGI dan dari gereja-gerreja anggota lain
e. Gereja-gereja menempatkan pelaksanaan tugas panggilannya dalam rangka pelaksanaan PTPB.
f. Gereja anggota pemahaman bersama Iman Kristen ( PBIK ) di Indonesia dan melaaksanakan Pagam Saling Mengakui dan saling Menerima ( PSMSM )
g. Gereja anggota memberikan sumbangan yang sepadan dengan anugerah yang diterimanya dalam usaha untuk mencapai kemandirian di bidang Teologia, daya dan dana bagi semua geeja dan untuk membiayai pelaksanaan keputusan bersama.
7.7 Pengorganisasian DGI
Pada Sidang Raya I DGI , pembahasan lebih ditik beratkan pada masalah-masalah organisatoris, untuk menyelesaikan apa yang telah dikerjakan oleh panitia konferensi persiapan pada tanggal 6-13 Nopember 1949 itu.
a. Anggaran Dasar
Pada Sidang Raya DGI I, telah disahkan Anggaran Dasar ( AD ) yang kemudian
menjadi salah satu alat oraganisasinya. Selain AD disahkan dan diterima pula Anggaran Rumah Tangga ( ART ) , yang menjadi acuan operasional DGI.
b. Perlengkapan
Selaras dengan AD DGI pasal 6, didalam tubuh DGI dikenal adanya siding-sidang dan badan-badan sebagai berikut :
1. Sidang Raya :
a. Merupakan siding dari para utusan seluruh anggota DGI
b. Merupakan badan tertinggi dalam struktur ( DGI )
c. Mempunyai hak untuk menelorkan keputusan-keputusan yang prinsipil.
Misalnya : - Hak-hak untuk menempatkan dan mengangkat badan pekerja
- Melakukan perubahan / penambahan AD
- Pembubaran DGI dan lain-lain
2 Badan Pekerja adalah :
a. Anggota dipilih dan diangkat oleh Sidang Raya DGI
b. Memiliki masa kerja tertentu
c. Tugas menjalankan keputusan – keputusan Sidang Rara DGI
1. Menyiapkan bahan/usulan untuk siding berikutnya
2. Menyiapkan konsep anggaran belanja DGI
3. Melaporkan / mempertanggungjawabkan hal-hal tersebut pada siding
Berikutnya
d. Bertugas menjalankan kepemimpinan DGI melalui BPH – nya
e. Sehubungan dengan tugas menjalankan kepemimpinan DGI melalui BPH – nya maka berhak mengangkat pihak-pihak tertentu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya
Sejak Sidang Raya III DGI ( di Jakarta 8-17 Juli1956 ) dikenal badan pekerja lengkap ( BPH ), mengingat semakin berat dan meluasnya tugas yang diembannya Sehingga dikenal adanya BPL dan Badan Pekerja Harian ( BPH )- nya .
3. Badan-Badan Lainnya adalah
a. Komisi- komisi, panitia-panitia dan lain-lain
b. Diangkat oleh Sidang Raya untuk mengemban tugas khusus
c. Memepertanggungjawabkan segala pekerjaanya Sidang Raya DGI
4. Lambang DGI adalah :
a. Sebuah kapal, tersalib yang tengah berlayar di seluruh perairan dunia dengan muatan Iman – Persekutuan – Pengharapan
b. Artinya kapal Oikumene yang ditengah-tengahnya tertanam salib itu mengingatkan tentang kapal yang dipergunakan oleh Tuhan Yesus beserta para muridnya di tasik Galilea
7.8 Sidang-sidang Raya DGI / PGI
Sampai dengan tahun 2010( Tahun pembuatan diktat kuliah ini ) DGI /PGI telah mengadakan Sidang Raya sebanyak 15 Kali . Beberapa Sidang Raya tersebut ( Kecuali Sidang Raya I DGI ), biasanya menggunakan tema-tema tertentu yang dijadikan arahan bagi setiap Sidang Raya, dilakukan berdasarkan pertimbangan yang masak. Karena tema-tema yang dipakai biasanya dihubungkanmdengan konteks pergumulan gereja-gereja dan masyarakat di Indonesia dan di dunia, selain itu tentunya juga dikaitkan dengan kehidupan Oikumene itu sendiri.
URUTAN SIDANG RAYA DGI / PGI
No Urutan Sidang Raya Tanggal Tempat
1 Sidang Lengkap I ( Pembentukan DGI ) 21-18 Mey 1950 Jakarta
2 Sidang Lengkap II DGI 20-30 Juni 1953 Jakaarta
3 Sidang Lengkap III DGI 8-17 Juli 1956 Jakarta
4 Sidang Lengkap IV DGI 3-13 Juli 1960 Jakarta
5 Sidang Lengkap V DGI 3-14 Mey 1964 Jakarta
6 Sidang Lengkap VI DGI 29 Okt - 8 Nop 1967 Makasar
7 Sidang Lengkap VII DGI 18-28 April 1971 Pematang Siantar
8 Sidang Lengkap VIII DGI 1-12 Juli 76 Salatiga
9 Sidang Lengkap IX DGI 19-31 Juli 1980 Tomohon
10 Sidang Lengkap X DGI 21-31 Okt 1984
11 Sidang Lengkap XI PGI 20-30 Okt 1989 Surabaya
12 Sidang Lengkap XII PGI 21-30 Okt 1994 Jayapura
13 Sidang Lengkap XIII PGI Tahun 2000 Palangkaraya
14 Sidang Lengkap XIV PGI Nop awal- Des akhir 2004 Caringi Bogor
15 Sidang Lengkap XV PGI 17-24 Nop 2009 Mamasa-Sul-Bar
PEMAHAMAN TENTANG DOGMATIKA
1.1. Pengertian Dogma,Doktrin dan pengajaran
a. Dogma
Dogma adalah : Asas,ajaran,dasar keyakinan dari suatu agama,institusi,organisasi atau kelompok yang sifatnya permanen (tidak dapat diubah ).
Dogma itu sudah disahkan/telah disahkan dan telah mendapat pengakuan resmi dari suatu kelompok.
b. Doktrin
Doktrin adalah : Asas,ajaran,dasar kepercayaan dari suatu organisasi,agama,institusi yang sifatnya temporer; berkembang atau dapat berubah sesuai dengan waktu dan keadaan.
c. Pengajaran
Pengajaran adalah : Asas,ajaran,dasar keyakinan yang murni sesuai dengan konteks kebenaran Firman Allah dan sifatnya tidak dapat ditafsirkan sembarangan ( permanent )
Kesimpulan :
Dogmatika bersifat umum,sedangkan dogmatika Kristen
berorientasi kepada Alkitab
BAB II
DOGMA TENTANG ALLAH
2.1. Kelembagaan Allah
Di surga Allah memiliki kelembagaan/kekuasaan yang diatur secara sistimmatis.
Allah memiliki otoritas tertinggi dalam pemerintahanNya/Teokrasi.
Sedangkan para malaikat memiliki kekuasaan di bawah otoritas Allah dam mereka
mempunyai tugasnya masing- masing sesuai dengan yang diatur dalam kelembagaanNya.
Srtuktur kelembagaan Allah dapat dilihat dalam gambar :
2.2. Nama Allah
Nama Allah ada 2 :
a. Elohim Kejadia 1:26
b. YHWH Keluaran 3:14
Nama Elohim digunakan di generasi Adam sampai dengan zaman Israel. Elohim adalah nama Allah seluruh bangsa.
YHWH adalah nama Allah yang di khususkan bagi orang Israel,diluar Israel tidak boleh menyebut nama itu.
2.3. Keberadaan Allah
Allah ada dibelakang Matahari ( Wahyu 17:2,Mat 13:43,
17:2 )
2.4. Pribadi Allah
Siapakah dibelakang Allah, Alfa dan Omega ( Yang Awal dan Yang Akhir Wahyu 1:8;21:6;22:13 )
BAB III
DOGMA TENTANG MANUSIA
3.1. Asal usul manusia
a. Tanah Liat Kejadian 2:7
b. Nafas Allah Kejadian 2:7
3.2. Tujuan manusia dijadikan
a. Makluk Menyembah Kejadian 2:7, Yoh 4:23
b. Beranak cucu ( berkembang biak ) Kejadian 1: 28
3.3. Otoritas manusia
a. Taklukkan bumi ( kuasa atas bumi )
b. Mengelola bumi ( hasil/pekerjaan )
3.4. Akhir hidup manusia
a. Tempat yang pertama ---- Hades ( Suasana / pintu Neraka )
b. Tempat yang kedua ----- Firdaus ( Suasana / pintu Surga )
• Bagi orang yang percaya disimpan di Firdaus
• Bagi orang yang tidak percaya disimpan di Hades
Bagi orang-orang yang meninggal ( tidak percaya ) Sebelum berusia 80 tahun ketika ia meninggal maka rohnya bergentayangan / melayang – layang menjadi hantu ( setelah mencapai 80 tahun baru masuk Hades ).
Bagi orang-orang yang percaya dalam Tuhan
Setelah ia meninggal ia disimpan di Firdaus menjadi penyembah.
BAB IV
DOGMA TENTANG DOSA
4.1. Asal-usul dosa
a. Sorga ------ Lusifer ( menyombongkan diri ) Yesaya 14:12-17,Yehezkiel 28:12-19
b.Eden ------- Adam ( putus komunikasi ) Kej 3:1-20
4.2. Akibat dosa
a. Kehilangan gambar Allah Roma 3:23
b. Menderita Roma 6:23
c. Kematian Roma 7:13
4.3. Dosa yang membawa maut I Yohanes 5:16
Dosa yang tidak bisa diampuni Matius 12:31
Murtad Ibrani 6:4-7
Putus hubungan / Kontarak dengan Tuhan Kejadian 3:23
4.4. Dosa yang tidak membawa maut
• Adalah kealpaan / lalai I Yoh 5:16-17
BAB V
DOGMA TENTANG KESELAMATAN
5.1 Mengapa harus ada keselamatan
Kapan keselamatan itu dimulai, keselamatan itu dimulai dari taman Eden ( sejak manusia jatuh kedalam dosa ),maka Allah mulai merancang .
Manusia jatuh kedalam dosa bukan Bapa yang merancang tetapi itu merupakan kehendak manusia itu sendiri, manusia memiliki kebebasan di dalam memilih
• Roma 3:23
• Kejadian 3:1- 6
• Matius 7:13-14
• Yos 24:15
• Maz 119:30
• Luk 10:41 – 42
5.2 Tujuan keselamatan
Supaya manusia tidak menjadi milik dunia tetapi menjadi milik Kristus.
• Mazmur 74 :2
• I Korintus 3:23
• Yohanes 17:9
Keselamatan bahasa Yunani Soter yang mempunyai arti :
• Ditebus
• Direbut/dirampas
• Dibayar lunas( dari dunia )
5.3 Keselamatan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Lama
5.3.1 Perjanjian Lama dilakukan melalui 3 cara :
1. Korban – korban binatang
2. Korban api-apian
3. Korban sulung
Cataan ; Semua jenis korban diserahkan diatas Mezbah melalaui pentabisan para Imam.
5.3.2 Keselamatan dalam Perjanjian Baru
Keselamatan dalam Perjanjian Baru Hanya oleh karena Kasih Karunia Allah Efesus 2:8-9 ;Yohanes 15:16
Jadi kita di selamatkan oleh karena :
Hanya oleh karena AnugerahNya ( Sola Gracia ) Efesus 2:8
Hanya oleh karena Iman ( Sola Fide ) Roma 10:17
Hanya oleh karena Firman Tuhan ( Sola Scriptura ) Roma 1:16-17
Demikianlah dikatakan oleh Tokoh Gereja Marthin Luther.
5.4 Keselamatam menurut beberapa pandangan agama
5.4.1 Hindu
Keselamatan menurut pandangan Hindu adalah ; Melalui kasta-kasta ( Brama,Siwa, Krisna, Wisnu )
5.4.2 Budha
Keselamatan menurut pandangan Budha terjadi melalui para Budha ( orang-orang Kudus ) yang mengalami Re inkarnasi
5.4.3 Islam
Keselamatan menurut pandangan Islam dapat terjadi/dilakukan melalau :
• Mustaqin ( Jalan Allah/Jalan Lurus )
• Amal Bakti
• Rukun Islam ( Ada Lima rukun Islam )
5.4.4 Kepercayaan/Kebatinan
Keselamatan menurut pandangan Kepercayaan/kebatinan melalui kepercayaan kepada diri sendiri ( Mentuhankan dirinya sendiri )dengan cara ;menyucikan diri,semedi atau dengan berpuasa .
5.4.5 Kon Hu Chu
Keselamatan menurut pandangan Kon Hu Chu dapat terjadi melalui perbuatan baik
5.4.6 Katolik
Keselamatan menurut pandangan Katolik melalui :
Penghormatan kepdan Perawan Maria
Moral Manusia
Perayaan Yesus Kristus
5.4.7 Kristen
Ada beberapa pandangan di dalam Kristen mengenai keselamatan :
1. Kaum Liberalisme dan Modernisme
Keselamatan menurut pandangan Kaum Liberalisme dan Modernisme ;Terjadi secara natural dan bukan karena Kasih Karunia dan itu terjadi karena dikerjakan melalui pribadi-pribadi yang suci,saleh dan jujur berdasarkan apa yang kita yakin menurut agama masing-masing.
2. Kaum Kalvinisme dan Lutheran
Keselamatan menurut pandangan Kaum Kalvinisme dan Lutheran ;
• Keselamatan dapat terjadi karena ada usaha yang dikerjakan oleh manusia.
• Keselamatan dapat terjadi karena kedaulatan Allah tanpa campur tangan Manusia .
3. Kaum Pantekosta/Kharismatik
Keselamatan menurut pandangan Kaum Pantekosta/Kharismatik;Keselamatan ddapat terjadi karena karena Kasih Karunia Allah semata-mata dan bukan hasil usaha manusia ( Efesus 2:8-9;Yohanes 15 :16 )
BAB VI
DOGMA TENTANG ALKITAB
6.1 Kaum Liberalisme dan Modernisme
Alkitab menurut pandangan Kaum Liberalisme dan Modernisme ; “ Alkitab adalah sejarah suci ”.
6.2 Kaum Kalvinisme dan Lutheran
Alkitab menurut pandangan Kaum Kalvinisme dan Lutheran adalah ; “ Alkitab adalah kesaksian Firman Allah “ .
6.3 Kaum Injili
Alkitab menurut pandangan Kaum Injili adalah ; “ Alkitab mengandung Firman Allah “.
6.4 Kaum Karismatik dan Pantekosta
Alkitan menurut pandangan kaum Karismatik dan Pantekosta adalah ; “ Alkitab addalah Firman Allah “ .
BAB VII
DOGMA TENTANG GEREJA
7.1 Dasar Gereja
Dasar Gereja ada tiga:
• Pewahyuan
• Darah Yesus
• Pengajaran Rsul-Rasul
7.2 Atribut Gereja
Atribut gereja adalah :
• Gereja Am
• Gereja Kudus
• Gereja Penganten Kristus
7.3 Bentuk Gereja
Bentuk Gereja adalah :
• Episkopal = Gereja yang memiliki sentralisasi ( dunia ) atau pemimpin dunia
• Kongresional = Gereja yang dihasilkan berdasarkan musyawarah
• Sinodal = Gereja yang memiliki pemimpin di daerah-daerah atau cabang-cabang ( dibagi per wilayah,tiap-tiap wilayah ada pemimpin )
7.4 Sakramen Gereja
Sakramen ialah : Sesuatu yang Kudus, suci, sesuatu yang di upacara
Sakramen Gereja terdiri dari :
• Sakramen Pernikahan
• Sakramen Perjamuan Kudus
• Sakramen Penyerahan Anak
• Sakramen Kematian
• Sakramen Pembasuhan kaki
• Sakramen Kelahiran
BAB VIII
KESIMPULAN
Dengan memepelejari Dogmatika Kristen dengan benar menurut apa yang Alkitab ajarkan kepada kita maka ada dua hal yang yang perlu kita perhatikan
Yang pertama Kita bukanlah orang yang diombang ambingkan ketika ada ajaran ajaran lain yang datang kepada kita, sepeerti apa yang dikatakan didalam Alkitab Efesus 4:14 “sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan “
Hal yang kedua supaya kita dapat mempertanggung jawabkan apa yang kita yakini serta mampu menjawab kepada orang lain ketika mereka bertanya kepada kita tentang apa yang kita yakini,Seperti apa yang Alkitab katakan kepada kita didalam I Petrus 3:15 ” Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat”
BAB I
SILABUS DAN STANDAR NILAI
1.1 Standar Konpentensi
Standar kompetensi dari belajar Oikumene adalah :
• Agar mahasiswa mampu membangun kerja sama dengan Gereja – Gereja ( Lintas Denominasi )
• Agar Mahasiswa mampu membangun kerja sama dengan Lintas agama yang ada di Indonesia
• Agar Mahasiswa mampu bekerja saama dengan pemerintah
1.2 Konpetensi dasar
• Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang Oikumene
• Mahasiswa mampu menggali gerakan Oikumene
• Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup dan tujuan gerakan Oikumene
• Mahasiswa mampu terlibat dalam kegiatan kegiatan Oikumene
Agar mahasiswa mampu membuat bagan dan AD/ART organisasi
1.3 Standar nilai
Standar Nilai Kelulusan Mahasiswa
K.A
Interaktif
Presentasi Kuis,
Tugas/Paper
UTS/UAS Nilai Akumulatif
BAB II
LATR BELAKANG OIKUMENE
2.1 Pengertian Oikumene
Oikumene merupakan usaha orang-orang Kristen dan gereja yang berbeda-beda untuk mewujudkan kesatuan gereja yang Esa. Salah satu ciri ajaran Kristen adalah konsep “satu tubuh” di dalam Yesus Kristus. Tujuan P.I yang sebenarnya adalah untuk mendirikan sebanyak mungkin gereja Kristus, dan lembaga Kristen. Jika masing masing gereja dan lembaga Kristen berbeda beda dalam hal organisasi dan pandangan teologianya, maka sulit untuk mewujudkan Amanat Agung Tuhan.
Walaupun Alkitab mengajarkan umat Tuhan untuk bersatu dan gereja merupakan sesuatu yang mencerminkan kesatuan itu, namun pada kenyataannya pada jaman ini hal itu tidak terwujud bahkan semakin hari selalu timbul beberapa perpecahan dan ketidak harmonisan di antara gereja. Jika ditinjau dari tujuan dan makna oikumene yang sebenarnya, maka hal itu jelas menunjukkan bahwa umat Tuhan masa kini semakin jauh dari arti dan makna oikumene yang sebenarnya. Oleh sebab itu konsep oikumene yang sebenarnya perlu dipegang oleh semua umat Kristen di dunia ini.
Pada waktu gereja mula mula berusaha mewujudkan kesatuan gereja, tanda serta rumusan dalam berbagai macam pernyataan untuk menjadikan satu telah nampak, akan tetapi makna dan tujuan tersebut semakin tidak berarti setelah memasuki abad ke -19 yaitu setelah terjadi suatu perbedaan pandangan teologia khusus dalam bidang ‘ekklesiologi’. Faktor tersebut mempengaruhi bidang penginjilan, terutama hal menyangkut Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Sebenarnya pengertian oikumene tidak berhubungan dengan sifat organisasi gereja, melainkan berhubungan dengan sifat yang abstrak (spiritual) dalam gereja. Akan tetapi pada jaman sekarang pengertian ini lebih bersifat organisasi, khususnya di bidang penginjilan atau kerjasama antar gereja, konsep oikumene ini dianggap sangat penting bagi gereja gereja dan lembaga lembaga Kristen untuk mengabarkan Injil.
2.2 Pengertian Istilah Oikumene ‘
Oikumene ( ) menurut arti harfiah bahasa Yunani berarti dunia yang didiami atau mendiami dunia yang sama, atau mendiami dunia yang satu, adapun oikumene terdiri dari dua suku kata (bahasa Yunani) : oikos = dunia/bumi/daerah dan menein = mendiami/menempati/tinggal. Rincian secara arti geografis yaitu dunia yang didiami (Roma 10:18 ; Ibr 1:6) juga dapat berarti seluruh umat manusia (Kis 17:31; 19:27 ; Wah 12:9). Rincian secara politis yaitu “kekaisaran Romawi” (Kis 24:5) dan semua penduduknya (Kis 17:6). Istilah oikumene telah dipakai 15 kali dalam PB. Istilah oikumene juga digunakan di konsili gereja dalam rangka untuk memecahkan masalah ketika terjadi perdebatan gereja akibat adanya masalah doktrin gereja yang terjadi sejak gereja mula mula.
2.3 Makna Oikumene Menurut Alkitab
2.3.1 Kesatuan yang benar
- Yohanes 11:52 “Yesus Kristus telah mati untuk mengumpulkan anak –anak Allah yang tersebar
- Yohanes 17:21 “ Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
- Efesus 2:14,16 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
- Efesus 4:3 “ Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera”
2.3.2 Kesatuan secara Spritual
Konsep adanya gereja pada zaman ini lebih cenderung pada sifat organisasi bukan Spritual, gerakan Oikumene yang dimulai dengan tujuan dan konsep satu tubuh dalam Kristus sudah menjadi suatu konsep sekuler, hal itu terbukti dengan adanya perpecahan gereja dan lembaga Kriten dalam gerakan Oikumene.
Dahulu tujuan dan makna Oikumene sangat murni dan mewujudkan berita Tuhan Yesus Kristus yaitu Amanat Agung, namun sekarang justru timbul banyak organisasi gereja dan lembaga dari gerakan Oikumene tersebut karena setiap organisasi gereja dan tokoh – tokoh yang memimpin gerakan ini saling berbeda dalam hal pandangan Theologianya. Hal inilah yang menimbulkan banyak lembaga dan denominasi gereja yang saling bertantangan satu sama lain, Jadi sekarang ini istilah ‘ Oikumene’ berubah menjadi suatu organisasi.
2.3.3 Konsep gereja yang benar
I Korintus 12:13,27;Efesus 1:22-23 ‘ Gereja dibangun oleh Kristus dan orang-orang tebusannya dibawah Perjanjian Baru, mereka telah menjadi anggota dari tubuhNya melalui Baptisan Roh Kudus ‘.
Yohanes 3:3-10 Mengatakan bahwa orang yang lahir baru menjadi bagian dari Tubuh Kristus yaitu Gereja.Gereja harus terdiri dari orang-orang yang sungguh lahir baru. Organisasi dunia tidak menuntut pertobatan dan lahir baru, namun Gereja Tuhan menuntut lahir baru. Nikodemus yang belum mengalami kelahiran baru tidak bisa menjadi anggota Tubuh Yesus Kristus .
BAB III
IMAJENASI OIKUMENE
Dunia yang satu didiami oleh kita bersama
BAB IV
SEJARAH GERAKAN OIKUMENE
4.1 Oikumene dalam sejarah Gereja mula-mula
Karana kesatuan merupakan hakekat gereja, maka sejak zaman gereja mula-mulapun sudah ada usaha-usaha dari gereja untuk mempersatukan gereja Tuhan supaya dapat saling kerja sama. Sikap ini telah nampak dalam pengakuan Iman Rasuli ( I Belive in The Holy Catholic Church ) “ Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am “ Penyataan Konsili Nicea juga menekankan ‘ kesatuan ‘ kekudusan dan universal gereja ( Credo Unam sanctam Catholican ) Ecclesian ). Akan tetapi kesatuan Gereja tetap tidak terwujud
Dari segi Doktrin Gereja hamper menjadi satu, namun Kerajaan romawi terlalu luas untuk dapat mewujudkan kerja sama antar gereja.Khususnya antar Roma dan Konstantinopel sering terjadi perselisihan untuk saling ambil alih diantara mereka.
Akhirnya pihak gereja Roma dan Konstantinopel berpisah pada zaman pertengahan. Pada tahun 1054 Roma Katholik dan Gerek Ortodox saling menuduh dan menghakimi sebagai aliran sesat.
4.2 Oikumene dalam sejarah Reformasi Gereja
Gerakan Oikumene perlu dibedakan dengan beberapa motivasi:
1. Supaya kesatuan Gerreja tetap terpelihara karena kesatuan adalah hakekat Gereja.
2. Untuk menekankan supaya gereja tidak mengalami perpecahan karena perbedaan liturgy dan doktrin gereja
3. Supaya kerja sama antar gereja mampu menghadapi ajaran ajaran sesat secara efektif.
Calvin ; pernah berusaha menjadi satu dengan kelompok Marthin Luther, namun saying gagal. Kelompok Marthin Luther juga pernah berupaya untuk menjadi satu dengan kelompok Zwingli, namun juga gagal karena perbedaan pendapat mengenai perjamuan Kudus. Seorang Teolog di Jerman yan bernama G.W Locher berkata bahwa Calvin adalah seorang pemikir Oikumene dan Organizer Oikumene. Dalam berbagai upaya untuk mempersatukan gereja nampak dengan jelas tokoh-tokoh gereja reformasi.
Dalam surat Calvin kepada Vilingger dikatakan bahwa ‘ apakah itu untuk memperhatikan supaya kita saling menjalankan hubungan darah…. Soal mewujudkan kesatuan gereja bukan hanya soal gereja kita saja tetapi soal seluruh agama Protestan…. Supaya kita yang menyampaikan Firman Tuhan mempunyai satu tujuan dalam iman, maka harus meneruskan kesaatuan dan persahabatan dengan semua Pendeta…. Saya akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan ini.’
Setelah terjadi reformasi gereja, pihak Protestan memperoleh kebebasan iman dari gereja Katholik. Namun di pihak Protestan justru terjadi perpecahan yang serius.Pada waktu reformasi gereja Marthin Luther adalah tokoh reformasi yang membakar gerakan reformasi gereja, selain dia ada juga kelompok dan tokoh-tokoh reformasi yang muncul dengan memegang pandangan Teologi masing-masing terhadap gereja Katholik. Namaun dalam pandangan doktrin mereka, dasar tuntutan terhadap pihak Katholik saling berbeda. Hal ini menimbulkan perpecahan antar pihak Protestan.
Sesudah itu dalam setipa periode gereja ada usaha-usaha untuk mempersatukan gereja namun tidak berhasil. Akibat dari perpecahan tersebut di pihak Protestan timbul banyak aliran dan denominasi gereja. Negara Jerman dan Scandinavia menjadi negara yang mengikuti aliran gereja Calvinisme dan England menjadi negara Anglikan.
Selain dari negara-negara tersebut hamper semua negara menjadi negara Katholik . Dan Gereja Orthodox yang dipisahkan dari gereja Katholik pada tahun 1054 menguasai Yunani dan Rusia. Bukan hanya itu saja tetapi juga timbul banyak denominasi gereja yang kecil dan besar serta aliran-alairan lain misalnya aliran Anna Baptis. Sejak awal abad 19, jarang ada lagi usaha-usaha untuk mempersatuka Gereja. Namun pada abad 19 usaha-usaha untuk mempersatukan mulai nampak dengan berbagai bentuk.
4.3 Proses Oikumene Pada Zaman Modern
Pada awal abad 19, di Amerika Serikat bany ak gereja dan denominasi gereja mulai menjalin kerja sama khususnya dalam bidang penginjilan. Misalnya mengadakan KKR, membagikan beberapa Alkitab ( Gidion ), mengadakan penginjilan di penjara serta penginjilan melalui sedekah ( dana kasih ). Semua kegiatan ini ‘ dimulai dari kaum awam ‘. Pada umumnya kaum awam tidak begitu peka dan peduli soal denominasi gereja jika dibandingkan dengan para Pendeta .Tujuan mereka adalah bekerja sama dalam Yesus Kristus dan percaya bahwa itulah cara terbaik. Gerakan ini tersebar pada lingkungan imam.
Sesudah itu terjadilah suatu gerakan kesatuan gereja di Amerika yaitu Evangelical Aliance. Organisasi terdiri dari 50 denominasi gereja di England dan Amerika. Tujuannya adalah untuk bekerja sama dalam bidang Penginjilan,Pendidikan dan kebebasan daalam iman. Dalam hal kerja sama semua pihak saling tidak mempersalahkan doktrin dan struktur politik mereka, tetapi hanya memperhatikan tujuannya dan melaksanakan kegiatan penginjilan, dan pendidikan serta saling menukarkan tenaga kerja gereja
Catatan :
Federal Council of Churches
Pada tahun 1908 ada 31 denominasi geeja Amerika membentuk” Federal Council Of churches “.
National Council Of Christ
Paada Tahun 1950 berdiri sebuah organisasi gereja yang lebih besar.
Organisasi tersebut terdiri dari berbagai negara. Semakin lama organisasi tersebut menjadi semakin besar dan menyeluruh di dunia. Organisasi itu dinamakan WCC ( World Council Church ) atau dewan gereja Se – Dunia.
4.4 Proses Perkembangan Oikumene Sejak Abad 19
( Faktor Teologi yang mengubah tujuan dan makna Oikumene WCC )
Seperti telah dikatakan bahwa tujuan Oikumene adalah mewujudkan kesatuan uamat Tuhan dalan segala bidang. Untuk tujuan itu sejak awal abad 20 terjadi konferensi untuk gerakan Oikumene. Namu sesudah perang dunia ke 1, dunia mulai berubah. Sejak abad 19 industri dunia sangat berkembang dalan hal ini meyakinkan dunia bahwa perkembangan kemajuan teknologi dan industri merupakan harapan satu-satunya yang membawa umat manusia ke era zaman kemakmuran.Akan tetapi harapan ini melayang setelah menihat perkembangan industri dan teknologi justu menghancurkan dunia melalui perang dunia ( ada bom atom,bom bunuh diri dll ).Oleh karena itu dunia mulai menyadari bahwa kesejahteraan manusia bukan dari kemajuan teknologi dan industri, tetapi merupakan kemajuan Spritual ( Jiwa ).
Peranan dan esensi ajaaran Alkitab yang sudah pernah tersingkir oleh kemajuan dan perkembangan industri serta teknologi yang meyebabkan manusia cenderung meletakkan harapan atas factor tersebut mulai berperan. Namun selama dunia melewati dua perang dunia yang memakan banyak korban,teologi dan konsep penginjilan yang berfokus pada keselamatan seorang pribadi mulai mengalami perubahan karena kemunculan teologi liberal
Oleh karena itu tujuan dan konsep Oikumene yang sebenarnya mengalami kekacauan karena ada teologi-teologi yang liberal dalam setiap konferensi Oikumene. Dan akhirnya arti istilah Oikumene adalah kesatuan yang dikehendaki oleh Tuhan yang mencerminkan kaun teologi liberal sampai pada masa kini. Jadi istilah Oikumene di sini lebih cenderung pada kaum liberal dan istilah Loussane nampak sebagai kaum Injili
Catatan kegiatan Konferensi WCC ( Dewan Gereja Se-Dunia )
1. Konferensi Edinberg ( 1910 )
Topik :
• Pembahasan tentang strategi penginjilan
• Penyataan terhadap wibawa Alkitab dan Kristus
• Ohn Motto yang berperan mengadakan Konferensi tersebut
2. Konferensi Yerusalem ( 1928 )
Topik dan latar belakang
• Perang dunia ( 1914 – 1918 )
• Revolusi Rusia ( 1917 )
• Pengaruh Teologi Liberal muncul; Hocking ( 1932 )
• Pengaruh Teologi Karl Barth (1932 )
• Konsep Indigenization muncul
3. Konferensi Madras ( 1938 )
Topik ( Perdebatan Teologi Hocking dan Kraemer )
• Hocking : Dalam budaya dan agama lain ada unsur keselamatan .Oleh karena itu semua usaha untuk mengubah agama mereka harus terhenti . Penginjilan agama Kristen hanya dilaksanakan melalui pelayanan dengan tidak mmenghancurkan nilai-nilai yang ada dalam agama lain.
• Kreamer : Kembali ke wibawa Alkitab. Tidak bisa menerima unsure sikristisme agama lain. Seluruh wahyu hanya terwujud dalam Kristus ( namun Kreamer adalah Barthnist maka teologi Barth dan new teologi menyusup ke bidang penginjilan )
• Unsur Eskatologi : Penginjilan merupakan suatu usaha persiapan akhir zaman
4. Konferensi Whitby ( 1947 )
Topik :
• Pengaruh teologi Boltman
• Pengarun teologi Hoekendaijk
( Esensi gereja dilihat hanya sebagai alat penginjilan.Menyangkal perlu adanya gereja sistematis dan organic.Telogi Apostolos beerubah menjadi Theology Of the World. Teologi Shalom : Tujuan PI adalah humanisme/kemanusian ()
5. Konferensi Wellingen ( 1952 )
Topik :
• Kewajiban gereja dari segi PI
• PI Lebih diutamakan dari pada esensi gereja ( Hoekendijk )
• Teologi Apostol . PI merupakan bagian jantung gereja
• Hakekat gereja adalah kerykma / mendidik ; koinonia / bersekutu ; diakonia / melayani
• Kosep Misio Dei ( PI . Allah )
6. Koferensi Ghana ( 1958 )
Topik :
• Integrasi WCC dan IMC ( Dewan P.I Internasional )
• Konsep Indigenezation diganti dengan Kontekstualisasi
7. Konferensi New Delhi ( 1961 )
Topik :
• Perubahan istilah konsep P.I menjadi dialog
• Usaha untuk berdialog dengan agama lain
• Cosmic Christ ( Di dalam seluruh agama ada unsure Mesias )
• Pengakuan terhadap agama lain
8. Konferensi Bangkok ( 1973 )
Topik :
• Today’s Salvation ( Hari Keselamatan
• Perhatian social
• Spritual yang sejati dituntut kehadiran social
• Manusia dibebaskan dari ketidak manusiaan ( Philp Potter )
• Hubungan antar umat Allah dan keadilan social saling berkaitan ( Bosch )
9. Konferensi Nairobi (1975 )
Topik :
• Menghapus konsep perbedaan kehadiran social dan Injil
• P.I adalah mengubah struktur social dan politik
• Teologi pembebasan diganti dengan Teologi Shalom / Humanization
• Menyuplai dana P.I WCC kepada gerilyawan yang berjuang untuk hak-hak asasi manusia
10. Konferensi Melbourne (1980 )
Topik :
• Kerajaan Allah – Sikap gereja terhadap kaum miskin
• Usaha yang mengikat P.I gereja dan P.I dunia
11. Konferensi Vancouver (1983 )
Topik :
• Tema “ Jesus Christ – The life of World “
• Tema P.I sedang lemah
BAB V
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AWAL GERAKAN OIKUMENE
Gerekan Oikumene bukan berasal dari satu akar saja, tetapi dari beberapa bidang tujuan dan aliran yang saling berkumpul antara lain :
5.1 Bidang Penginjilan
Bertujuan untuk bertindak agar bisa menjaga penginjilan yang efektif dari pemborosan dana, tenaga, persaingan yang tidak sehat antar gereja.Pada awal tahun 1854 di London diadakan konsili penginjilan sedunia. Sejak itu lalu ada beberapa konsili sedunia
5.2 Bidang Pendidikan
Student Volunteer Movement ( SVM ) : Gerakan ini dimulai oleh John Mott pada tahun 1886 dibawah pengaruh D.L Moody pada tahun 1895 dibawah pimpinan John Mott gerakan ini menjadi satu ‘ Lembaga Mahasiswa Kristen Internasional ‘ di Swedia dengan istilah SVM. Kemudian SVM ini membimbing gerakan mahasiswa Kristen di negara lain dan sesudah itu SVM menjadi satu pusat pendidikan yang menghasilkan calon-calaon pemimpin yang akhirnya menjadi pemimpin gerakan Oikumene.
World Christian Education ( WCE ) : Gerakan ini dimulai pada tahun 1889.
Kemudian menjadi lembaga sekolah Minggu Se-dunia sesudah itu lembaga ini membuat banyak negara mendirikan lembaga pendidikan interdenominasi gereja.
Akhirnya padda tahun 1950 gerakan ini dinamakan sebagai ‘ Pendidikan Kristen dan sekolah Minggu Konsili Internasional ‘ . Gerakan ini memungkinkan kaum pemuda-pemudi dididik melalui pendidikan Kristen dengan tehnik yang bagus dan sistematis.
5.3 Bidang Pelayanan Muda –Mudi
Kemudian langkah-langkah di atas tadi yang menjadi acuan dan percontohan macam-macam gerakan termasuk di Indonesia, contoh : Mendirikan lembaga pendidikan Kristen ( ada UKI, Petra, Duta Wacana, Satya Wacana, STT, dll ), juga dibentuk macam-macam organisasi mahasiswa Kristen ( GAMKI, IMKI, PIKI, dll ).
Selanjutnya menurut penulis, gerakan pemuda-pemudi gereja di Indonesia harus ada pertukaran pelayanan pemuda-pemudi di masing-masing gereja atau persekutuan yang mandiri di luar gereja,atau ada departemen olahraga yang nantinya bisa mengadakan kompetisi olahraga pemuda-pemudi gereja secara Oikumene, sebab dengan cara ini akan lebih efektif dan juga memuluskan antara pemuda-pemudi nantinya bisa mendapatkan pasangan hidup, sebab diakui atau tidak masalah perjodohan ini juga menjadi pergumulan pemimpin gereja masa kini.
5.4 Bidang Pelayanan Kesehatan
Gereja Baptis adalah merupakan contoh gerakan pelayanan kesehatan dunia, hampit ditiap kota besar dunia termasuk di Indonesia sudah berdiri banyak ruamah sakit/Bala Keselamatan, yang didirikan sebagai bentuk pelayanan dan sarana kesaaksian dan visi-misinya dalam ikut meyampaikan Kabar baik Injil Yesus Kristus. Dan model ini juga banyak dilakukan gereja-gereja di Indonesia, contoh GKJW di tiap-tiap kota besar di Jawa Timur sudah lama mendirikan Rumah Sakit, dan juga tentunya gereja-gereja yang lain, ini satu bukti gerakan Oikumene di berbagai lingkup bidang.
BAB VI
KEGIATAN OIKUMENE
6.1 Bidang Organisasi Lintas Denominasi Gereja
Gereja yang hidup adalah gereja yang efektif dan terbuka, banyak gereja yang merasa puas, karena secara kuantitas/ jumlah jemaatnya yang banyak lalu pemimpin gereja tersebut merasa dirinya berhasil, lalu tidak mau / gengsi melakukan kegiatan yang sifatnya keluar dan ini sudah menjadi trend gereja masa kini . Mestinya walaupun jemaatnya banyak tapi tetap harus merasa miskin, sebab pada hakekatnya jemaat-jemaat itu adalah jemaatNya Tuhan Yesus sendiri, yang sementara ini telah dipercayakan kepada hamba Tuhan / Pendeta tersebut. Sebab banyak kasus pemikiran arogan tersebut bisa jadi boomerang, sebab lambat laun jemaat yang baanyak itu bisa berkurang dan akhirnya habis. Karena apa ? Karena sepandai pandai tupai melompat mesti jatuh juga, artinya hidup ini tiap saat pasti berubah, apa yang kita anggap baik hari kemarin, bisa jelek atau kurang baik pada hari esok ( dalam konteks pengetahuan developing organization & Leadership ).
Untuk itu ini suatu warning/peringatan bagi para Pendeta yang masih kecil dan mau menjadi besar dalam arti kuantitas / jemaatnya ke depan, hati-hati jemaat tersebut miliknya Tuhan Yesus sendiri yang dipercayakan kepada hamba Tuhan / Pendeta. Intinya besar atau kecil jumlah jemaat, maka harus mau membangun Oikumene di wilaya masing-masing, dan jadikan organisasi lintas denominasi gereja ini adalah suatu gerakan visi misi untuk membangun Tubuh Kristus di tengah-tengah gereja masa kini.
Buatlah organisasi oikumene lintas denominasi lintas gereja di wilayah saudara, dan jadilah pionir / orang terdepan untuk memulai kegiatan itu, bisa pakai nama BAMAG, BKAG, BKSAG dll.
6.2 Bidang Kerja Sama antar Agama-Agama Lain
Banyak pemimpin agama-agama yang beranggapan, tidak penting menjalin kerja sama atau membangun hubungan dengan yang tidak seagama, maka mudalah timbul interpretasi di masing-masing pemimpin agama yang negative untuk memberikan penilaian kepada agama lain. Penulis menganalisa penyebab keengganan membangun kerja sama / silaturami ada beberapa kemungkinan :
• Merasa kikuk / ewoh pakewuh
• Merasa tidak pantas karena tidak sejalan
• Merasa dirinya kecil / minoritas lalu minder untuk memulai
• Merasa takut untuk ditolak karena ada ;erbedaan
• Yang besar merasa dirinya power full jadi tidak penting
• Dan alasan-alasan teologis masing-masing agama
Apabila ada alasan seperti di atas itu manusiawi, sebab di setiap kelompok dan individu pasti memiliki sensitifitas masing-masing. Tapi kalau kita mau menyimak inti pokok pengertian dan makna pokok Oikumene ( Oikos = dunia/ bimi dan Menein = mendiami/menempati bersama-sama ), maka tidak ada alasan utnutk menciptakan sekat dalam kehidupan yang fana ini. “ Oikumene universal “ Sekali lagi dunia / bumi yang satu ini memang harus didiami oleh makhluk Tuhan secara bersama-sama tanpa ada pengkotak-kotak, siapa yang merasa dewasa pengetahuan dan wawasannya dalam mengartikan hidup ini, maka dialah yang harus memulai dan mengambil peran, dan percayalah dalam membangun kerjasama memang ada hambatan dan penolakan, tapi itu tidak semua pasti di sekian tokoh agama / ulama masih ada yang berpikiran moderat lebih-lebih yang ilmu sejarah agamanya dalam. ( ada contoh hubungan yang baik di Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur )
6.3 Bidang kerja Sama Dengan Pemerintah
Di dasari dengan himbauan pemerintah pusat yaitu Tri kerukunan :
1. Rukun dengan interen agama
2. Rukun dengan agama-agama lain
3. Rukun masyarakat agama dengan pemerintah
Dengan modal modal himbauan Tri kerukunan tersebut, maka para pemimpin gereja harus ambil inisiatif untuk membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun makhluk di dunia ini.Terlebih dengan pemerintah,sebab ada tertulis di Roma 13:1-2 ( “ Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah , yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa yang melawan pemerintah,ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman-hukuman atas dirinya” ) Artinya dalam gerakan kegiatan Oikumene bisa menjadi wadah / institusi perwakilan gereja-gereja anggota untuk menjalin dan menjembatangihubungan / silatirami dengan pemerintah. Di daerah kabupaten Pasuruan Jawa Timur ada contoh positif. Di dalam menjalankan roda organisasi / Oikumene gereja banyak mendatangkan keuntungan baik secara fisik maupun non fisik. Contoh fisik dianggarkan pembelian mobil Carry untuk operasional, mobil jenazah khusus warga Kristiani, dan perluasan tanah makam khusus Kristiani, dan dana rutin tiap tahun untuk memperingati hari Natal dan Paskah sec ra Oikumene / gabungan se Kabupaten . Dan contoh-contoh non fisik,keakrapan antara pengurun Oikumene dengan jajaran Penda ( Bupati,Wabup dan Staf ) dan ini buktinya kehadirannya manakala di undang perayaan Natal dan Paskah . Untuk itu sekali lagi ada dua dasar dalam melakukan Oikumene , pertama : Roma 13:1-2 dan yang kedua semangat institusi Oikumene, sebab goal / target dari kegiatan Oikumene adalah mahasiswa mampu membangun kerjasama secara lintas denominasi gereja dan dengan pihak ekstern 9 agama-agama lain dan pemerintah setempat )
BAB VII
SEJARAH GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA ( DGI )
Dewan Gereja-Gereja Di – Indonesia
Salah satu bentuk gerakan Oikumene di Indonesia adalah hadirnya DGI di tengah-tengah gereja yang mejemuk ( beraneka ragam denominasi ) . Gagasan dassar pembentukan DGI di dorong oleh motivasi teologis bahwa “ perlu dilakukan musyawarah dan koordinasi dari gereja-gereja melalaui suatu dewan yang dibentuk oleh gereja-gereja itu sendiri “ dan bahwa “ kesatuan gereja-gereja di Indonesia adlah suatu keharusan . “ Akhirnya pada tahun 1948 terbentuklah panitia perangcang persiapan DGI di Jakarta . Dalam sidangnya di bulan Nopember 1949 , panitia ini bermufakat bahwa DGI akan menjadi jembatan menuju kepada Keesaan gereja-gereja . Kesepakatan ini terbuka bagi penafsiran dan pemahaman bagaimana mencapai tujuan tersebut, tetapi tidak dalam arti ” Membentuk satu gereja super “ ( bandingkan degan dewan gereja-gereja sedunia )
Pada tanggal 25 Mey 1950 pukul 12.00 Wib di Jakarta sesuai dengan notulen , konferensi pembentukan DGI berhasil mendirikan DGI. Konferensi pembentukn DGI itu juga merupakan konferensi sekaligus Siding Raya I DGI . Tujuan DGI adalah untuk membentuk gereja Kristen yang Esa di Indonesia. Isi dan rumusan tentang usaha-usaha mencapai tujuan DGI tersebut cukup lama dipersoalkan dalam Sidang Raya DGI.
Nama DGI akhirnya berubah menjadi persekutuan gereja-gereja di Indonesia ( PGI ), pada tahun 1984 dalam keputusan Sidang Raya DGI – X di Ambon
7.1 Latar Belakang
Salah satu maksud pendirian DGI adalah dalaam rangka membentuk Gereja Kristen yang Esa di Indonesia. Hal ini di dorong oleh semakin meresapnya jiwa Oikumenis sebagai ungkapan dari pemahaman sikap Teologis baru, yakni: “ Bersama-sama selaku satu gereja menjalankan tugas missioner dan diakonat dari gereja yang Esa di Indonesia “.
Dalam buku “ Dua puluh lima tahun DGI “ , Dr. T. B. Simatupang menunjuk pada lima jenis pengaruh yang nyata dalam sejarah pembentukan DGI.
Kelima jenis pengaruh tersebut sebagai berikut :
a. Alkitab ( Yohanes 17:21 ) dan pengakuan Iman ( Kredo )
b. Nasionalisme di Indonesia dan pasca perang dunia II
c. Pengalaman pemuda Kristen dalam Christianity Student Vereniging ( CSV : Perhimpunan mahasiswa-mahasiswa Kristen ) dan pada sekolah Theologis Tinggi ( Sekarang Sekolah Tinggi Theologia ) di Jakarta
d. Pengalaman pada masa Jepang
e. Pengaruh gerakan Oikumenis di luar ( IMC, WSCF, DGD ) dan pengaruh para tokoh di kalangan pekabaran Injil .
7.2 Pembentukan DGI
Konferensi geeja-gereja di Indonesia,yang disebut konferensi persiapan pembentukan dewan gereja-gereja di Indonesia berlangsung pada tanggal 6- 13 Nopember 1949. Konferensi ini sangat penting karena merupakan persiapan gereja-gereja di Indonnesia memasuki zaman baru dalam sejarah bangsa dan sejarah gereja. Gereja-gereja yang hadir dalam konferensi tersebut menyatakan pengakuan bahwa perpisahan dan perpecahan berarti ketidaktaatan kepada kehendak Allah untuk menyatakan keesaan gereja selaku Tubuh Kristus.
Konferensi pembentukan DGI berlangsung di STT Jakarta, pada tanggal 21-28 Mei 1950 den Pada tanggal 21-28 Mei 1950 diadakan Konferensi Pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia, bertempat di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang STT Jakarta). Yang hadir dalam konferensi tersebut adalah:
1. HKBP
2. Gereja Batak Karo Protestan
3. Geredja Methodis Sumatera
4. Banua Niha Keriso Protestan
5. Huria Kristen Indonesia
6. Geredja Dajak Evangelis
7. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
8. Gereja Protestan Indonesia
9. Geredja-geredja Gereformeerd
10. Geredja Pasundan
11. Patunggilan Pasamuan Kristen sekitar Muria
12. Geredja Kristen Djawa Tengah
13. Geredja Kristen Djawa Tengah Utara
14. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe Hwee Djawa Barat
15. Gereja Kristus
16. Djakarta Chi Hui
17. Geredja Kristen Tionghoa Djawa Tengah
18. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee /Khoe Hwee Djawa Timur
19. Geredja Kristen Protestan Bali
20. Geredja Kristen Sumba
21Geredja Kristen Maluku
“Kami anggota-anggota Konferensi Pembentoekan Dewan Geredja-geredja di Indonesia, mengoemoemkan dengan ini, bahwa sekarang Dewan Geredja-geredja di Indonesia telah diperdirikan, sebagai tempat permoesjawaratan dan oesaha bersama dari Geredja-geredja di Indonesia, seperti termaktoeb dalam Anggaran Dasar Dewan Geredja-geredja di Indonesia, jang soedah ditetapkan oleh Sidang pada 25 Mei 1950.
Kami pertjaja, bahwa Dewan Geredja-Geredja di Indonesia adalah karoenia Allah bagi kami di Indonesia sebagai soeatoe tanda keesaan Kristen jang benar menoedjoe pada pembentoekan satoe Geredja di Indonesia menoeroet amanat Jesoes Kristoes, Toehan dan Kepala Geredja, kepada oematNja, oentoek kemoeliaan nama Toehan dalam doenia ini.”
7.3 Keunikan DGI
Bila disbanding dengan dewan Gerreja Nasional yang terdapat di negara-negara lain, DGI memiliki keunikan dan memiliki tujuan yang tegas dan jelas yakni: Pembentukan Gereja yang Esa di Indonesia. Dengan demikian keanggotaannya jelas hanya diperuntukkan bagi gereja saja,yang berarti tidak menerima organisasi maupun badan atau yayasan Kristen lain sebagai anggotanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut para anggota DGI dapat melakukan musyawarah dan usaha bersama, bekerjasama. Keunikan itu didasarkan pada doa Tuhan Yesus supaya mereka menjadi satu , Supaya dunia percaya bahwa Engkalah yang mengutus Aku ( Yohanes 17:21 ).
7.4 Usaha-Usaha DGI
a. Meningkatkan kesadaran dan penghayatan warga jemaat untuk lebih
menempatkan persekutuan dalam kesatuan ( Efesus 4:3, dengan
mengadakan kebaktian dan perjamuan Kudus bersama )
b. Menigkatkan kebersamaan dalam pelayanan dan kesaksian ( Kisah Para Rasul 2:42 )
c. Meningkatkan rasa persaudaraan dan sikap tolong menolong ( Galatia 6:2 )
Usaha – usaha tersebut diatas dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok tugas
bersama ( PTPB ), yang ditetapakan dalam setiap Sidang Raya untuk dilaksanakan
bersama-sama, dengan melihat seluruh Indonesia sebaggai wilayah pelayanan dan
kesaksian bersama.
7.5 Keanggotaan DGI
a. Gereja di Indonesia, yaitu gereja yang berkedudukan di Indonesia dan
mempunyai tata gereja sendiri
b. Mempunyai anggota dewasa yang sudah dibaptis/sidi sekurang-kuramgnya
2000 orang
c Menunjukkan kerjasama yang baik dengan gereja-gereja tetanganya
d. Menyatakan persetujuannya secara tertulis terhadap tata data dasar DGI serta kesediannya untuk melaksanakan semua hak dan kewajibannya sebagai gereja dengan sungguh-sungguh.
e. Mencantumkan keterangan Anggota PGI di belakang namanya
7.6 Hak Dan Kewajiban DGI
a. Kemandirian dan karunia masing-maasing anggota gereja dihormati
sepenuhnya dalam rangka persekutuan dan kekeluargaan di antara gereja-
gereja anggota
b. Gereja anggota bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang telah
disepakati bersama dan berkewajiban untuk melaksanakannya
c. Urusan dalam masing-masing gereja anggota hendaknya tidak dicampuri
oleh siapapun juga yaitu campur tangan dari pihak lain di luar kemauan
gereja anggota yang bersangkutan.
d. Gereja-gereja anggota membuka diri untuk menerima pelayanan dari alat-alat kelengkapan PGI dan dari gereja-gerreja anggota lain
e. Gereja-gereja menempatkan pelaksanaan tugas panggilannya dalam rangka pelaksanaan PTPB.
f. Gereja anggota pemahaman bersama Iman Kristen ( PBIK ) di Indonesia dan melaaksanakan Pagam Saling Mengakui dan saling Menerima ( PSMSM )
g. Gereja anggota memberikan sumbangan yang sepadan dengan anugerah yang diterimanya dalam usaha untuk mencapai kemandirian di bidang Teologia, daya dan dana bagi semua geeja dan untuk membiayai pelaksanaan keputusan bersama.
7.7 Pengorganisasian DGI
Pada Sidang Raya I DGI , pembahasan lebih ditik beratkan pada masalah-masalah organisatoris, untuk menyelesaikan apa yang telah dikerjakan oleh panitia konferensi persiapan pada tanggal 6-13 Nopember 1949 itu.
a. Anggaran Dasar
Pada Sidang Raya DGI I, telah disahkan Anggaran Dasar ( AD ) yang kemudian
menjadi salah satu alat oraganisasinya. Selain AD disahkan dan diterima pula Anggaran Rumah Tangga ( ART ) , yang menjadi acuan operasional DGI.
b. Perlengkapan
Selaras dengan AD DGI pasal 6, didalam tubuh DGI dikenal adanya siding-sidang dan badan-badan sebagai berikut :
1. Sidang Raya :
a. Merupakan siding dari para utusan seluruh anggota DGI
b. Merupakan badan tertinggi dalam struktur ( DGI )
c. Mempunyai hak untuk menelorkan keputusan-keputusan yang prinsipil.
Misalnya : - Hak-hak untuk menempatkan dan mengangkat badan pekerja
- Melakukan perubahan / penambahan AD
- Pembubaran DGI dan lain-lain
2 Badan Pekerja adalah :
a. Anggota dipilih dan diangkat oleh Sidang Raya DGI
b. Memiliki masa kerja tertentu
c. Tugas menjalankan keputusan – keputusan Sidang Rara DGI
1. Menyiapkan bahan/usulan untuk siding berikutnya
2. Menyiapkan konsep anggaran belanja DGI
3. Melaporkan / mempertanggungjawabkan hal-hal tersebut pada siding
Berikutnya
d. Bertugas menjalankan kepemimpinan DGI melalui BPH – nya
e. Sehubungan dengan tugas menjalankan kepemimpinan DGI melalui BPH – nya maka berhak mengangkat pihak-pihak tertentu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya
Sejak Sidang Raya III DGI ( di Jakarta 8-17 Juli1956 ) dikenal badan pekerja lengkap ( BPH ), mengingat semakin berat dan meluasnya tugas yang diembannya Sehingga dikenal adanya BPL dan Badan Pekerja Harian ( BPH )- nya .
3. Badan-Badan Lainnya adalah
a. Komisi- komisi, panitia-panitia dan lain-lain
b. Diangkat oleh Sidang Raya untuk mengemban tugas khusus
c. Memepertanggungjawabkan segala pekerjaanya Sidang Raya DGI
4. Lambang DGI adalah :
a. Sebuah kapal, tersalib yang tengah berlayar di seluruh perairan dunia dengan muatan Iman – Persekutuan – Pengharapan
b. Artinya kapal Oikumene yang ditengah-tengahnya tertanam salib itu mengingatkan tentang kapal yang dipergunakan oleh Tuhan Yesus beserta para muridnya di tasik Galilea
7.8 Sidang-sidang Raya DGI / PGI
Sampai dengan tahun 2010( Tahun pembuatan diktat kuliah ini ) DGI /PGI telah mengadakan Sidang Raya sebanyak 15 Kali . Beberapa Sidang Raya tersebut ( Kecuali Sidang Raya I DGI ), biasanya menggunakan tema-tema tertentu yang dijadikan arahan bagi setiap Sidang Raya, dilakukan berdasarkan pertimbangan yang masak. Karena tema-tema yang dipakai biasanya dihubungkanmdengan konteks pergumulan gereja-gereja dan masyarakat di Indonesia dan di dunia, selain itu tentunya juga dikaitkan dengan kehidupan Oikumene itu sendiri.
URUTAN SIDANG RAYA DGI / PGI
No Urutan Sidang Raya Tanggal Tempat
1 Sidang Lengkap I ( Pembentukan DGI ) 21-18 Mey 1950 Jakarta
2 Sidang Lengkap II DGI 20-30 Juni 1953 Jakaarta
3 Sidang Lengkap III DGI 8-17 Juli 1956 Jakarta
4 Sidang Lengkap IV DGI 3-13 Juli 1960 Jakarta
5 Sidang Lengkap V DGI 3-14 Mey 1964 Jakarta
6 Sidang Lengkap VI DGI 29 Okt - 8 Nop 1967 Makasar
7 Sidang Lengkap VII DGI 18-28 April 1971 Pematang Siantar
8 Sidang Lengkap VIII DGI 1-12 Juli 76 Salatiga
9 Sidang Lengkap IX DGI 19-31 Juli 1980 Tomohon
10 Sidang Lengkap X DGI 21-31 Okt 1984
11 Sidang Lengkap XI PGI 20-30 Okt 1989 Surabaya
12 Sidang Lengkap XII PGI 21-30 Okt 1994 Jayapura
13 Sidang Lengkap XIII PGI Tahun 2000 Palangkaraya
14 Sidang Lengkap XIV PGI Nop awal- Des akhir 2004 Caringi Bogor
15 Sidang Lengkap XV PGI 17-24 Nop 2009 Mamasa-Sul-Bar
Senin, 05 April 2010
PADANG GURUN Kid 8:5-6;Wah 7:13-14 Menang/bertahan hidup di padang gurun
PADANG GURUN Kid 8:5-6;Wah 7:13-14
Menang/bertahan hidup di padang gurun
Wah 7:13-14... orang orang yang keluar dari kesusahan besar :
• Mereka memakai jubah putih
• Darah Yesus berkuasa hidup mereka (ampuhnya darah Yesus )
Kid 8:5-6... siapa yang muncul dari padang gurun ?......
Kesusahan basar dan padang gurun adalah sama,keduanya membicarakan :
• Kesusahan
• Kesakitan
• Penderitaan
• Aniaya
• Persoalan
• Dll
Ada banyak ayat ayat yang membicarakan kesusahan besar atau padang gurun : Fil 1:29;Rom 5:3-5;Yok 1:2,12;I Pet 1:6;II Tim 3:12;II Kor 4:16-17;Fil 3:10;Mat 16:24-25;Wah 1:9.
Semua orang akan mengalami padand gurun
Bagaimana kita dapat menang/bertahan di padang gurun :
Kid 8:5-6
1. Bersandar (bergantung,berharap,mengandalkan )pada kekasihnya I Kor 6:17....ikat diri dengan Tuhan
Apa itu ikat diri dengan Tuhan ?
- Tidak terikat/mengikatkan diri dengan kebijaksanaan,kekayaan dan kekuatan Yer 9:23
- kepada Tuhan Ibr 6:19
Pengharapan/harapan "Tiquah " (Ibrani ) artinya seutas tali sebagai sebuah ikatan
- Mengandalkan Tuhan
* Perempuan yang sakit pendarahan (penyakitnya merupakn padang gurun baginya ) " asal ku jamah saja
jubahNya
* Yakub ( ancaman dari sau kepadanya merupakan padang gurun baginya ) " aku tidak akan membiarkan
Engkau pergi sebelum Engkau memberkati aku "
Hanya orang yang terikat dengan Tuhan ( doa ) mereka yang tetap bertahan dan akan menang di padang
gurun ( yang muncul dari padang gurun )
2. Dibawah pohon apel kubangunkan engkau
Yoh 15:7;Ams 24:16;Yes 55:11;II Tim 3:16
Dalam perjanjian lama kita teringat tentang pohon yang ada di taman Eden ( pohon kehidupan ) di dalam
Perjanjian Baru ada pokok Anggur, kalau kita berada di bawah pohon kehidupan atau melekat pada pokok
Anggur yaitu Firman,maka kita akan berhasil.
* Yoh 15:3 kamu sudah bersih karena Firman (tinggal di dalam Firman )
* Ams 24:16 tujuh kali orang benar jatuh ia akan bangkit (mengapa bisa bangkit Yes 55:11;II Tim 3:16 )
Hanya orang yang dikuasai firman,mereka akan tetap bertahan dan menang di padang gurun ( muncul dari
padang gurun )
3.Ibumu mengandung dan melahirkan Yoh 3:3-5;al 5:16
- Proses sebelum mengandung dan sesudah mengandung yang di hadapi seorang wanita secara fisik ?....
- Proses orang sebelum dipenuhi dan sesudah dipenuhi Roh Kudus secara rohani
- Air dan Roh yang membuat seseorang bisa lahir
( berbicara kelahiran baru dan hidup baru )
Hanya orang orang yang hidupnya dipenuhi dan dikuasai Roh Kudus mereka yang bisa menang dan bertahan di
padang gurun ( yang muncul dari padang gurun )
4.Tarulah aku seperti meterai pada hatimu Ams 3:3;Rom 8:35-36;I Kor 13
- orang yang kuat di padang gurun adalah orang kuat di dalm kasih Tuhan.
siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus ? Rom 8:35-36 artinya :
Kasih Kristus mengalahkan : Kemiskinan,Kelaparan,Ketelanjangan,Keeterpurukan,Kesakitan,dll
Mengapa kita bisa kalah di padang gurun ?......
sebab kasih itu belum menjadi meterai/belum dikalungkan di dalam hati kita
Orang bertahan di padang gurun/menang adalah orang yang dikuasai sepenuhnya oleh kasih Kristus
By : Etb
Sidoarjo,28-sep 2007
Menang/bertahan hidup di padang gurun
Wah 7:13-14... orang orang yang keluar dari kesusahan besar :
• Mereka memakai jubah putih
• Darah Yesus berkuasa hidup mereka (ampuhnya darah Yesus )
Kid 8:5-6... siapa yang muncul dari padang gurun ?......
Kesusahan basar dan padang gurun adalah sama,keduanya membicarakan :
• Kesusahan
• Kesakitan
• Penderitaan
• Aniaya
• Persoalan
• Dll
Ada banyak ayat ayat yang membicarakan kesusahan besar atau padang gurun : Fil 1:29;Rom 5:3-5;Yok 1:2,12;I Pet 1:6;II Tim 3:12;II Kor 4:16-17;Fil 3:10;Mat 16:24-25;Wah 1:9.
Semua orang akan mengalami padand gurun
Bagaimana kita dapat menang/bertahan di padang gurun :
Kid 8:5-6
1. Bersandar (bergantung,berharap,mengandalkan )pada kekasihnya I Kor 6:17....ikat diri dengan Tuhan
Apa itu ikat diri dengan Tuhan ?
- Tidak terikat/mengikatkan diri dengan kebijaksanaan,kekayaan dan kekuatan Yer 9:23
- kepada Tuhan Ibr 6:19
Pengharapan/harapan "Tiquah " (Ibrani ) artinya seutas tali sebagai sebuah ikatan
- Mengandalkan Tuhan
* Perempuan yang sakit pendarahan (penyakitnya merupakn padang gurun baginya ) " asal ku jamah saja
jubahNya
* Yakub ( ancaman dari sau kepadanya merupakan padang gurun baginya ) " aku tidak akan membiarkan
Engkau pergi sebelum Engkau memberkati aku "
Hanya orang yang terikat dengan Tuhan ( doa ) mereka yang tetap bertahan dan akan menang di padang
gurun ( yang muncul dari padang gurun )
2. Dibawah pohon apel kubangunkan engkau
Yoh 15:7;Ams 24:16;Yes 55:11;II Tim 3:16
Dalam perjanjian lama kita teringat tentang pohon yang ada di taman Eden ( pohon kehidupan ) di dalam
Perjanjian Baru ada pokok Anggur, kalau kita berada di bawah pohon kehidupan atau melekat pada pokok
Anggur yaitu Firman,maka kita akan berhasil.
* Yoh 15:3 kamu sudah bersih karena Firman (tinggal di dalam Firman )
* Ams 24:16 tujuh kali orang benar jatuh ia akan bangkit (mengapa bisa bangkit Yes 55:11;II Tim 3:16 )
Hanya orang yang dikuasai firman,mereka akan tetap bertahan dan menang di padang gurun ( muncul dari
padang gurun )
3.Ibumu mengandung dan melahirkan Yoh 3:3-5;al 5:16
- Proses sebelum mengandung dan sesudah mengandung yang di hadapi seorang wanita secara fisik ?....
- Proses orang sebelum dipenuhi dan sesudah dipenuhi Roh Kudus secara rohani
- Air dan Roh yang membuat seseorang bisa lahir
( berbicara kelahiran baru dan hidup baru )
Hanya orang orang yang hidupnya dipenuhi dan dikuasai Roh Kudus mereka yang bisa menang dan bertahan di
padang gurun ( yang muncul dari padang gurun )
4.Tarulah aku seperti meterai pada hatimu Ams 3:3;Rom 8:35-36;I Kor 13
- orang yang kuat di padang gurun adalah orang kuat di dalm kasih Tuhan.
siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus ? Rom 8:35-36 artinya :
Kasih Kristus mengalahkan : Kemiskinan,Kelaparan,Ketelanjangan,Keeterpurukan,Kesakitan,dll
Mengapa kita bisa kalah di padang gurun ?......
sebab kasih itu belum menjadi meterai/belum dikalungkan di dalam hati kita
Orang bertahan di padang gurun/menang adalah orang yang dikuasai sepenuhnya oleh kasih Kristus
By : Etb
Sidoarjo,28-sep 2007
Keberhasilan Daniel
Keberhasilan Daniel
Dan 6:1-11,17,20-23
Hukuman berat yang berlaku di kerajaan Media Persia adalah Gua Singa berbeda dengan
Hukuman berat yang berlaku di kerajaan Babel Adalah dapur api
Kalau kita menyelidiki kisah Daniel, sangat menarik kehidupannya bisa berhasil oleh karena ia telah mengalami banyak penderitaan,aniayah,diperlakukan dengan tidak adil tetapi semua yang Daniel alami justru membuat Daniel tidak kehilangan jabatan atau ia mengalami mati muda , sekalipun dibabat tetapi merambat,sekalipun ditekan tetapi melambung( sengsara membawa nikmat )
Anda tidak akan menemuklan lautan yang baru kecuali anda,memiliki keberanian untuk tidak melihat pantai
Berlian adalah sebongkah batu yang telah melewati tekanan yang berat
Menarik dari ceritera Daniel adalah penderitaan dan tekanan dialami Oleh Daniel dari satu Raja ke raja yang lain bahkan dari satu kerajaan ke satu kerajaan, Daniel hidup pada keempat raja yang berb0eda dan tiga kerajaan yang berbeda, tetapi ia tidak kehilangan identitas ( Nebukanedzer ke Belzazar,Belzazar ke Darius dan Daris ke Koresy ) walaupun raja yang berbeda bahkan kerajaan berganti tetapi Daniel tetap dipakai bahkan memiliki jabatan strategis pada Raja raja yang bergantian-gantian juga pada kerajaan berganti kerajaan
Apa yang membuat Daniel bias hidup pada empat raja yang berbeda tetapi jabatan tidak hilang,ada dua anak kunci yang membuat Daniel bisa berhasil baik pada waktu ia muda bahkan waktu ia tua ia tetap berhasil Maz 92:12,13,14
Dua nak kunci yang dapat kita temukan pada Daniel 6:11,17
a. Berdoa serta memuji Allahnya seperti biasa dilakukan( dalam terjemahan lama dikatakan seperti biasanya dibuatnya dahulu )ay 11
b. Allahmu yang kau sembah dengan tekun ( dalam terjemahan lama dikatakan dengan segala tulus hatimu )
Untuk menghasilkan ketekunan kita perlu melakukan secara terus menerus ( seperti biasanya yang dilakukannya )
Pertama tama kita membentuk kebiasaan,akhirnya kebiasaan membentuk kita
Kebiasaan mebutuhkan latihan – latihan dan jika kita membicarkan tentang latihan tentu saja membutuhkan pendisiplinan, kedisiplinan menghasilkan buah tidak seketika dinikmati, tetaoi dalam jangka waktu tertentu
Ada satu hal yang berkaitan dengan pendisiplinan yaitu rasa sakit
Rasa sakit karena kita didisiplinkan ( tetapi menghasilkan buah di kemudian hari )
Rasa sakit karena penyesalan seumur hidup ( karena kita tidak hidup berdisiplin )
Rasa sakit karena disiplin beratnya diukur dengan ons,tetapi rasa sakit karena penyesalan beratnya beratnya diukur dengan ton
Kebiasaan itu adalah tindakan yang dilakukan secara berulang ulang/terus menerus, kalau kebiasaan itu dilakukan secara berulang ulang akan menghasilkan sifat, sifat yang menetap adalah karakter maka karakter akan menghasilkan nasib
Dalam hal apa Daniel itu bertekun: Ibadahnya, mengapa Daniel itu bertekun dalam hal ibadah ( I Tim 4:7-8, Ul 28:1-13
Akibat dari Ibadah yang dilakukan dengan tekun :
1. Ibadah yang dilakukan dengan tekun akan membuat hidup kita tanpa bercacat cela dihadapan Tuhan dan tanpa kesalahan dihadapan orang ay 5-6,23b,Wah 16:15
2. Ibadah yang dikerjakan dengan tekun akan melepaskan kita dari jerat kematian atau maut ayat 20-23,Maz 91:7-13
3. Ibadah yang dilakukan dengan tekun akan berpengaruh kepada hidup kita yaitu memiliki kehidupan yang berteladan ayat 27 ( bukti apa sehingga raja memrintah semua orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, oleh karena raja telah melihat keteladana yang ditunjukkan oleh Daniel )
4. Ibadah yang dilakukan denga tekun akan menghasilkan kehidupan yang berhasil baik itu di pekerjaan, jabatan dan karier Ayat 29, Maz 37:25
5. Ibadah yang dilakukan dengan dengan tekun akan membuat kita menjadi panjang umur dan tetap sehat Ayat 29, Dan 1:8, Maz 92:12-13. Ams 3:1,16
BY : ETB
Sidoarjo 26-07-2008
Dan 6:1-11,17,20-23
Hukuman berat yang berlaku di kerajaan Media Persia adalah Gua Singa berbeda dengan
Hukuman berat yang berlaku di kerajaan Babel Adalah dapur api
Kalau kita menyelidiki kisah Daniel, sangat menarik kehidupannya bisa berhasil oleh karena ia telah mengalami banyak penderitaan,aniayah,diperlakukan dengan tidak adil tetapi semua yang Daniel alami justru membuat Daniel tidak kehilangan jabatan atau ia mengalami mati muda , sekalipun dibabat tetapi merambat,sekalipun ditekan tetapi melambung( sengsara membawa nikmat )
Anda tidak akan menemuklan lautan yang baru kecuali anda,memiliki keberanian untuk tidak melihat pantai
Berlian adalah sebongkah batu yang telah melewati tekanan yang berat
Menarik dari ceritera Daniel adalah penderitaan dan tekanan dialami Oleh Daniel dari satu Raja ke raja yang lain bahkan dari satu kerajaan ke satu kerajaan, Daniel hidup pada keempat raja yang berb0eda dan tiga kerajaan yang berbeda, tetapi ia tidak kehilangan identitas ( Nebukanedzer ke Belzazar,Belzazar ke Darius dan Daris ke Koresy ) walaupun raja yang berbeda bahkan kerajaan berganti tetapi Daniel tetap dipakai bahkan memiliki jabatan strategis pada Raja raja yang bergantian-gantian juga pada kerajaan berganti kerajaan
Apa yang membuat Daniel bias hidup pada empat raja yang berbeda tetapi jabatan tidak hilang,ada dua anak kunci yang membuat Daniel bisa berhasil baik pada waktu ia muda bahkan waktu ia tua ia tetap berhasil Maz 92:12,13,14
Dua nak kunci yang dapat kita temukan pada Daniel 6:11,17
a. Berdoa serta memuji Allahnya seperti biasa dilakukan( dalam terjemahan lama dikatakan seperti biasanya dibuatnya dahulu )ay 11
b. Allahmu yang kau sembah dengan tekun ( dalam terjemahan lama dikatakan dengan segala tulus hatimu )
Untuk menghasilkan ketekunan kita perlu melakukan secara terus menerus ( seperti biasanya yang dilakukannya )
Pertama tama kita membentuk kebiasaan,akhirnya kebiasaan membentuk kita
Kebiasaan mebutuhkan latihan – latihan dan jika kita membicarkan tentang latihan tentu saja membutuhkan pendisiplinan, kedisiplinan menghasilkan buah tidak seketika dinikmati, tetaoi dalam jangka waktu tertentu
Ada satu hal yang berkaitan dengan pendisiplinan yaitu rasa sakit
Rasa sakit karena kita didisiplinkan ( tetapi menghasilkan buah di kemudian hari )
Rasa sakit karena penyesalan seumur hidup ( karena kita tidak hidup berdisiplin )
Rasa sakit karena disiplin beratnya diukur dengan ons,tetapi rasa sakit karena penyesalan beratnya beratnya diukur dengan ton
Kebiasaan itu adalah tindakan yang dilakukan secara berulang ulang/terus menerus, kalau kebiasaan itu dilakukan secara berulang ulang akan menghasilkan sifat, sifat yang menetap adalah karakter maka karakter akan menghasilkan nasib
Dalam hal apa Daniel itu bertekun: Ibadahnya, mengapa Daniel itu bertekun dalam hal ibadah ( I Tim 4:7-8, Ul 28:1-13
Akibat dari Ibadah yang dilakukan dengan tekun :
1. Ibadah yang dilakukan dengan tekun akan membuat hidup kita tanpa bercacat cela dihadapan Tuhan dan tanpa kesalahan dihadapan orang ay 5-6,23b,Wah 16:15
2. Ibadah yang dikerjakan dengan tekun akan melepaskan kita dari jerat kematian atau maut ayat 20-23,Maz 91:7-13
3. Ibadah yang dilakukan dengan tekun akan berpengaruh kepada hidup kita yaitu memiliki kehidupan yang berteladan ayat 27 ( bukti apa sehingga raja memrintah semua orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, oleh karena raja telah melihat keteladana yang ditunjukkan oleh Daniel )
4. Ibadah yang dilakukan denga tekun akan menghasilkan kehidupan yang berhasil baik itu di pekerjaan, jabatan dan karier Ayat 29, Maz 37:25
5. Ibadah yang dilakukan dengan dengan tekun akan membuat kita menjadi panjang umur dan tetap sehat Ayat 29, Dan 1:8, Maz 92:12-13. Ams 3:1,16
BY : ETB
Sidoarjo 26-07-2008
Belajar dari Yabes
Belajar dari Yabes
I Taw 4:9-10
Yabes lebih dimuliakan dari saudara-saudaranya
Yabes dalam bahasa Ibrani berarti : Kesedihan yang mendalam,penderitaan yang tiada hentiny,rasa sakita
Ayat ayat diatas sangat ironis,sebab ada dua arti kata yang sangat berlawanan, Yabes yang berarti penderitaan, kesakitan diikuti kata mulia/dimuliakan
Yesus mengalami Jalan salib lebih dulu, lalu dimuliakan oleh Bapa
Apapun keadaan lingkungan yang menyedihkan yang mengelilingi kehidupan Yabes,tetapi Yabes mengakhiri hidupnya dalam kehormatan, keberhasilan dan keberkatan.
Arti namanya dan keadaannya tidak membuat Yaqbes menyerah,tetapi ia mengubah nasibnya dengan doa yang sungguh sungguh dan usaha/tekad yang kuat
Bagaimana Yabes dapat menang terhadap kesakitan dan penderitaan:
1.Berseru kepada Allah Israel ( berdoa )
Walaupun ada kesakitan/penderitaan,Yebes tidak meminta
semuanya itu dilalukan darti hadapannya,atyau angkat duri
dari dalamku tetapi ia berdoa agar dia dia diberikan
kekuatan dan kemenangan dalam mengatasi penderitaan
dan kesakitannya Luk 21:36,Maz 91:1,2,7
Hanya bagi orang yang berdoa,kesakitan dan penderitaan tidak dapat menguasai dan mengalahkannya.
Disamping berdoa kita pun harus bekerja
story Petani tua dan petani muda
Petani tua memberikan nasehat kepada petani muda:
• bawalah Mintalah kepada Allah untuk menunjukkan kepadamu apa yang harus ditanam dan kapan untuk menanamnya.
• Kemudian tanamlah benih yang paling bagus yang bisa kamu beli
• Mintalah Kepada Allah untuk menumbuhkan benih benih itu
• Kemudian olah tanah,cabutlah rumput rumput ilalang, dan berilah pupuk sementara tanaman itu tumbuh
• Mintalah Allah untuk memberikan panen yang sangat baik
• Kemudian pergilah keluar, dantuaialah kalau tanaman itu sudah matang
• Mintalah Allah menunjukkan kepadamu bagaimana memasarkan hasil panenmu
• Kemudian hasil panenmu ke pasar dan juallah
Janaganlah mencoba melakukan bagian Allah dan jangan mengharapkan Allah untuk mengerjakan bagianmu
Kiranya tanganMu menyertai aku ( menyertai didalam pekerjaan yang Yabes lakukan )
• Peng 11:6 Jangan beri istirahat kepada tanganmu ( rajin,kerja keras )
• II Tes 3:10 Orang yang tidak bekerja jagan beri makan
• Ams 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin ( contoh Abraham,Isakh, Yakub dan ayub)
• II Tim 2:6 Petani orang yang pertama menikmati hasil kerja keras
Hanya bagi orang yang mau bekerja keras,yang akan keluar dari masalah/penderitaannya dan minikmati hasilnya
3. Sehingga kesakitan tidak menimpah aku
Ketika kesakitan,kesulitan datang,janganlah kita menyalahkan orang lain,menyalahkan keadaan atau diri sendiri ( diri
Sendiri artinya tidak mampu, miskin,tidak berpendidikan, keluarga tidak terpandang, saya kecil,hitam dll )
Persoalanya sebenarnya bukan siapa yang salah atau benar ( bukan orang lain,keadaan atau diri sendiri ) melainkan
Bagaimana caranya kita menghadapi setiap persoalan,
kesulitan kita
Ingat kehidupan adalah 10% apa yangterjadi kepada dan 90% reaksi balik kita terhadap apa yang terjadi
Belajar dari Tokoh tokoh Alkitab
• Mereka yang menyalahkan orang lain :
Adam dan Hawa Kej 3:12-12
• Mereka yang menyalahkan keadaan
Saul menyalahkan Samuel dan keadaan
I Sam 13:9-14
Esau menyalahkan Yakub Kej 27:35-40
• Mereka yang tidak menyalhkan orang lain dan keadaan
→Yusuf ( tidak menyalahkan sudara-saudaranya,Istri Potifar,Juru minum,tidak menyalahkan sumur yang dalam, rumah Potifar dan juga penjara )
Yusuf pada akhirnya mernjadi Perdana Mentri.
→Daud ( tidak menyalahkan sudara-saudaranya, Saul,anaknya dan jugaDaud tidak menyalahkan keadaan yaitu mengembalakan kambing domba yang dua tiga ekor di padang )
Daud juga tidak menyalahkan diri sendiri ( kenapa aku kecil dan Goliat besar, aku hanya seorang penggembala domba saja )
Daud Pada akhirnya menjadi Raja di Israel
→Mordekhai tidak menyalahkan orang lain ( Haman ) dia juga tidak menyalahkan dirinya sendiri ( hidup sebagai orang buangan di kerajaan Media Persia ), tidak menyalahkan keadaan ( hanya duduk duduk saja di pintu gerbang istana raja ).
Mordekhai pada akhirnya menjadi tangan kanan Ahasweros
→Sadrakh, Mesakh Abednego dan Daniel, mereka tidak menyalahkan keadaan (hidup sebagai orang buangan di kerajaan Babel hanya sebagai orang tawanan saja )
Sadrakh, Mesakh,Abednego dan Daniel pada akhirnya menjadi orang penting di kerajan Babel.
II Sam 16:7-12;Kej 50:20
Jika anda mencela orang lain,diri sendiri,dan keadaan sebetulnya anda dan saya sedang menutup Jalan Tuhan bagi kehidupan kita , Jalan Tuhan itu sakit tapi indah pada waktunya Yoel 2:3
Bagi seorang peselancar semakin besar ombak dan gelombang,semakin senang dia karena itulah yang dibutuhkan oleh seorang peselancar untuk bias berselancar dengan baik .
Cobaan dan beban hidup ini ibarat ombak dan gelombang yang besar, kalau kita bias menungganginya dengan benar, kita akan menang dan berhasil
Story
Di America pernah dibangun rumah kaca yang didalamnya ditanam berbagai jenis pohon,ketika pohon pohon itu mulai besar, pohon pohon itu menjadi tumbang , setelah diselidiki oleh para ahli, mereka menemukan bahwa rumah kaca yang mereka bangun tidak memiliki angin yang cukup untuk membuat pohon pohon itu tumbuh dengan kuat .
Angin inilah yang dibutuhkan untuk membentuk struktur batang-batang pohon dan akar setiap pohon menjadi kuat
Maz 92:13 Orang benar tumbuh seperti pohon kurma….
Tuhan mengabulkan permintaan Yabes apa kuncinya
• Ada kesetian dan ketekunan untuk melakukan ketiga hal diatas
• Janda yang miskin menang perkara terhadap orang kayak arena ia terus menerus datang kepada hakim yang jahat
• Orang yang menanti nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru Yes 40:31
• Mat 7:7-8
Permintaan itu tidak diberikan kepada mereka yang sekali meminta Kita tidak menemukan sesuatu kalau kita hanya sekali mencari Pintu tidak dibukakan bagi mereka yang hanya sekali mengetuk
Amplified Bible berkata
Keep on asking
Keep on seeking
Keep on Knocking
Yakub berkata “aku tidak akan pergi sampai Engkau memberkati aku”
By : ETB , Sidoarjo 16-07 2007
I Taw 4:9-10
Yabes lebih dimuliakan dari saudara-saudaranya
Yabes dalam bahasa Ibrani berarti : Kesedihan yang mendalam,penderitaan yang tiada hentiny,rasa sakita
Ayat ayat diatas sangat ironis,sebab ada dua arti kata yang sangat berlawanan, Yabes yang berarti penderitaan, kesakitan diikuti kata mulia/dimuliakan
Yesus mengalami Jalan salib lebih dulu, lalu dimuliakan oleh Bapa
Apapun keadaan lingkungan yang menyedihkan yang mengelilingi kehidupan Yabes,tetapi Yabes mengakhiri hidupnya dalam kehormatan, keberhasilan dan keberkatan.
Arti namanya dan keadaannya tidak membuat Yaqbes menyerah,tetapi ia mengubah nasibnya dengan doa yang sungguh sungguh dan usaha/tekad yang kuat
Bagaimana Yabes dapat menang terhadap kesakitan dan penderitaan:
1.Berseru kepada Allah Israel ( berdoa )
Walaupun ada kesakitan/penderitaan,Yebes tidak meminta
semuanya itu dilalukan darti hadapannya,atyau angkat duri
dari dalamku tetapi ia berdoa agar dia dia diberikan
kekuatan dan kemenangan dalam mengatasi penderitaan
dan kesakitannya Luk 21:36,Maz 91:1,2,7
Hanya bagi orang yang berdoa,kesakitan dan penderitaan tidak dapat menguasai dan mengalahkannya.
Disamping berdoa kita pun harus bekerja
story Petani tua dan petani muda
Petani tua memberikan nasehat kepada petani muda:
• bawalah Mintalah kepada Allah untuk menunjukkan kepadamu apa yang harus ditanam dan kapan untuk menanamnya.
• Kemudian tanamlah benih yang paling bagus yang bisa kamu beli
• Mintalah Kepada Allah untuk menumbuhkan benih benih itu
• Kemudian olah tanah,cabutlah rumput rumput ilalang, dan berilah pupuk sementara tanaman itu tumbuh
• Mintalah Allah untuk memberikan panen yang sangat baik
• Kemudian pergilah keluar, dantuaialah kalau tanaman itu sudah matang
• Mintalah Allah menunjukkan kepadamu bagaimana memasarkan hasil panenmu
• Kemudian hasil panenmu ke pasar dan juallah
Janaganlah mencoba melakukan bagian Allah dan jangan mengharapkan Allah untuk mengerjakan bagianmu
Kiranya tanganMu menyertai aku ( menyertai didalam pekerjaan yang Yabes lakukan )
• Peng 11:6 Jangan beri istirahat kepada tanganmu ( rajin,kerja keras )
• II Tes 3:10 Orang yang tidak bekerja jagan beri makan
• Ams 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin ( contoh Abraham,Isakh, Yakub dan ayub)
• II Tim 2:6 Petani orang yang pertama menikmati hasil kerja keras
Hanya bagi orang yang mau bekerja keras,yang akan keluar dari masalah/penderitaannya dan minikmati hasilnya
3. Sehingga kesakitan tidak menimpah aku
Ketika kesakitan,kesulitan datang,janganlah kita menyalahkan orang lain,menyalahkan keadaan atau diri sendiri ( diri
Sendiri artinya tidak mampu, miskin,tidak berpendidikan, keluarga tidak terpandang, saya kecil,hitam dll )
Persoalanya sebenarnya bukan siapa yang salah atau benar ( bukan orang lain,keadaan atau diri sendiri ) melainkan
Bagaimana caranya kita menghadapi setiap persoalan,
kesulitan kita
Ingat kehidupan adalah 10% apa yangterjadi kepada dan 90% reaksi balik kita terhadap apa yang terjadi
Belajar dari Tokoh tokoh Alkitab
• Mereka yang menyalahkan orang lain :
Adam dan Hawa Kej 3:12-12
• Mereka yang menyalahkan keadaan
Saul menyalahkan Samuel dan keadaan
I Sam 13:9-14
Esau menyalahkan Yakub Kej 27:35-40
• Mereka yang tidak menyalhkan orang lain dan keadaan
→Yusuf ( tidak menyalahkan sudara-saudaranya,Istri Potifar,Juru minum,tidak menyalahkan sumur yang dalam, rumah Potifar dan juga penjara )
Yusuf pada akhirnya mernjadi Perdana Mentri.
→Daud ( tidak menyalahkan sudara-saudaranya, Saul,anaknya dan jugaDaud tidak menyalahkan keadaan yaitu mengembalakan kambing domba yang dua tiga ekor di padang )
Daud juga tidak menyalahkan diri sendiri ( kenapa aku kecil dan Goliat besar, aku hanya seorang penggembala domba saja )
Daud Pada akhirnya menjadi Raja di Israel
→Mordekhai tidak menyalahkan orang lain ( Haman ) dia juga tidak menyalahkan dirinya sendiri ( hidup sebagai orang buangan di kerajaan Media Persia ), tidak menyalahkan keadaan ( hanya duduk duduk saja di pintu gerbang istana raja ).
Mordekhai pada akhirnya menjadi tangan kanan Ahasweros
→Sadrakh, Mesakh Abednego dan Daniel, mereka tidak menyalahkan keadaan (hidup sebagai orang buangan di kerajaan Babel hanya sebagai orang tawanan saja )
Sadrakh, Mesakh,Abednego dan Daniel pada akhirnya menjadi orang penting di kerajan Babel.
II Sam 16:7-12;Kej 50:20
Jika anda mencela orang lain,diri sendiri,dan keadaan sebetulnya anda dan saya sedang menutup Jalan Tuhan bagi kehidupan kita , Jalan Tuhan itu sakit tapi indah pada waktunya Yoel 2:3
Bagi seorang peselancar semakin besar ombak dan gelombang,semakin senang dia karena itulah yang dibutuhkan oleh seorang peselancar untuk bias berselancar dengan baik .
Cobaan dan beban hidup ini ibarat ombak dan gelombang yang besar, kalau kita bias menungganginya dengan benar, kita akan menang dan berhasil
Story
Di America pernah dibangun rumah kaca yang didalamnya ditanam berbagai jenis pohon,ketika pohon pohon itu mulai besar, pohon pohon itu menjadi tumbang , setelah diselidiki oleh para ahli, mereka menemukan bahwa rumah kaca yang mereka bangun tidak memiliki angin yang cukup untuk membuat pohon pohon itu tumbuh dengan kuat .
Angin inilah yang dibutuhkan untuk membentuk struktur batang-batang pohon dan akar setiap pohon menjadi kuat
Maz 92:13 Orang benar tumbuh seperti pohon kurma….
Tuhan mengabulkan permintaan Yabes apa kuncinya
• Ada kesetian dan ketekunan untuk melakukan ketiga hal diatas
• Janda yang miskin menang perkara terhadap orang kayak arena ia terus menerus datang kepada hakim yang jahat
• Orang yang menanti nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru Yes 40:31
• Mat 7:7-8
Permintaan itu tidak diberikan kepada mereka yang sekali meminta Kita tidak menemukan sesuatu kalau kita hanya sekali mencari Pintu tidak dibukakan bagi mereka yang hanya sekali mengetuk
Amplified Bible berkata
Keep on asking
Keep on seeking
Keep on Knocking
Yakub berkata “aku tidak akan pergi sampai Engkau memberkati aku”
By : ETB , Sidoarjo 16-07 2007
Yesus menyembuhkan orang buta
YESUS MENYEMBUHKAN ORANG BUTA
Mark 8 :22-26
Ada empat hal penting ketika kita membaca ayat demi ayat dari kitab Markus 8:22-26 yang mengenai orang buta yang disembuhkan :
1 Mengapa orang yang menuntun orang buta kepada Yesus tidak menuntun dia keluar dari kampung tetapi Alkitab dengan jelas berkata kepada kita Yesus lah yang memegang tangan orang buta dan menuntun dia keluar dari kampong, apa makna bagi kita dari peristiwa ini perhatikan ayat 23
2 Dimanakah rumah orang buta ini berada,perhatikan ayat 23,26
3 Apakah kesembuhan yang Yesus berikan kepada orang buta itu kurang sempurna sehingga Yesus sampai menumpangkan tanganNya sebanyak dua kali kepada orang buta tersebut perhatikan ayat 24-25
4 Mengapa Yesus memerintahkan orang buta yang sudah sembuh itu pulang ke rumah dan melarang dia agar jangan masuk ke kampung perhatikan ayat 26
1.Mengapa orang yang menuntun orang buta kepada Yesus tidak
menuntun dia keluar dari kampung tetapi Alkitab dengan jelas
berkata kepada kita Yesus lah yang memegang tangan orang buta dan menuntun dia keluar dari kampung
Apa makna bagi kita dari peristiwa ini
Yang bisa membawa kita keluar dari Lumpur dosa/dari dunia yang penuh dosa ,buknalah kita atau bukanlah orang lain melainkan tangan Tuhan yang perkasa,Alkitab berkata;Akulah Jalan kebenaran dan hidup tidak ada seorangpun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ( Yoh 14:6 ) ,Bukanlah kamu yang memilih Aku melainkan Akulah yang memilih kamu (Yoh 15:16), Bukan kita yang mengasih Allah,tetapi Allah yang telah mengasihi ( I Yoh 4:10 ).
Mari kita Lihat Tangan Allah yang berperan :
• Mark 9:26-27 Tangan orang yang bisu itu dipegang oleh tangan Yesus
• Mat 14:30-31 Tangan Yesus memegang tangan Petrus agar bias keluar dari dalam air
• Mat 8:15 Tangan Yesus memegang tangan ibu mertua Pertus
• Dan 2:34,45 sebuah batu yang terlepas tanpa perbuatan tangan manusia
• Kej 19:10-11 Tangan malaikat itu menarik Lot dari amukan massa
• Kej 19:16 Tangan malaikat memegang tangan Lot dan keluarganya keluar dari dalam kota ketika mereka berlambat lambat.
• Kis 12:7-9 Tuhan memb Malaikat Tuahan membawa kelauar Petrus dari dalam penjara
• Mat 4:1 Yesus dibawa oleh Roh kudus
• Gal 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh
Dibutuhkan tangan kita terangkat seperti Musa yang tetap terangkat ketika orang Israel berperang melawan bangsa Amalek, ada” penyerahan diri sepenuh kepada Allah” biarkan Tuhan membawa kita kemana saja
2.Dimanakah rumah orang buta ini berada
• Rumah orang buta ini berada di luar Betsaida,mengapa Yesus menyuruh orang buta yang sudah sembuh pulang kerumahnya artinya Hari harinya hanya berada di Betsaida,orang buta ini jarang berada dirumah
• Ruamahnya berada di Betsaida artinya dia boleh tinggal di Betsaida tetapi tidak mengizinkan cara cara hidup yang ada di Betsaida masuk kedalam hidupnya Dan 1:8
pakah kesembuhan yang Yesus berikan kepada orang buta itu
kurang sempurna sehingga Yesus sampai
menumpangkan tanganNya sebanyak dua kali kepada
orang buta tersebut
Penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus bukan tidak sempurna tetapi orang ini menderita dua kesakitan :
• Disembuhkan dari kebutaan fisik ( Yesus berkata kepada orang ini sudahkah kaulihat sesuatu, orang ini menjawab Aku melihat )
• Disembuhkan dari kebutaan mental dalam istilah kedokteran Agnosia artyinya “ ketidakmampuan mengenal apa yang dilihat oleh mata “ jadi Alkitab berkata ia sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh
4.Mengapa Yesus memerintahkan orang buta yang sudah sembuh itu pulang ke rumah dan melarang dia agar jangan masuk ke kampung
Ada dua hal penting berkaitan dari apa yang Yesus katakana kepada orang buta ini yang terdapat pada ayat 26 yaitu perintah dan larangan,Apa bentuk Perintah itu Pulang kerumahmu,apa bentuk Larangan itu Jangan masuk ke kampung
Mengapa orang ini diperintahkan untuk pulang kerumah dan ada apa dirumah
Di rumah itu ada bapa yang menanti Luk 15:11-32 Sebab orang ini telah kehilanagan persekutuan hari harinya hanya berada di tempat yang lain, jadi kalau Tuhan Yesus suruh dia pulang ke rumah artinya “ perbaiki hubungan dan semakin perbanyak hubungan dengan Bapa “
Mengapa Yesus melarang dia agar jagan masuk ke kampong ada dengan kampong itu Luk 10:13 “sebab kamung ini sudah celakah artinya banyak pemberitaan Injil telah diberitakan dan banyak tanda tanda ajaib yang dilakukan di Betsaida tetapi orang orang yang berada di kampong itu tidak mau bertobat jadi yang dimaksud dari apa kata Tuhan Yesus itu adalah jangan masuk ke kampong adalah II Kor 6:17-18 sebab itu kelurlah dari anatara mereka dan pisahkanlah dirimu dari mereka dan jangan jamah yang najis maka aku akan menerima kamu, Dan Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-anakKu
By : ETB, Sidoarjo, 26 Februari 2009
Mark 8 :22-26
Ada empat hal penting ketika kita membaca ayat demi ayat dari kitab Markus 8:22-26 yang mengenai orang buta yang disembuhkan :
1 Mengapa orang yang menuntun orang buta kepada Yesus tidak menuntun dia keluar dari kampung tetapi Alkitab dengan jelas berkata kepada kita Yesus lah yang memegang tangan orang buta dan menuntun dia keluar dari kampong, apa makna bagi kita dari peristiwa ini perhatikan ayat 23
2 Dimanakah rumah orang buta ini berada,perhatikan ayat 23,26
3 Apakah kesembuhan yang Yesus berikan kepada orang buta itu kurang sempurna sehingga Yesus sampai menumpangkan tanganNya sebanyak dua kali kepada orang buta tersebut perhatikan ayat 24-25
4 Mengapa Yesus memerintahkan orang buta yang sudah sembuh itu pulang ke rumah dan melarang dia agar jangan masuk ke kampung perhatikan ayat 26
1.Mengapa orang yang menuntun orang buta kepada Yesus tidak
menuntun dia keluar dari kampung tetapi Alkitab dengan jelas
berkata kepada kita Yesus lah yang memegang tangan orang buta dan menuntun dia keluar dari kampung
Apa makna bagi kita dari peristiwa ini
Yang bisa membawa kita keluar dari Lumpur dosa/dari dunia yang penuh dosa ,buknalah kita atau bukanlah orang lain melainkan tangan Tuhan yang perkasa,Alkitab berkata;Akulah Jalan kebenaran dan hidup tidak ada seorangpun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ( Yoh 14:6 ) ,Bukanlah kamu yang memilih Aku melainkan Akulah yang memilih kamu (Yoh 15:16), Bukan kita yang mengasih Allah,tetapi Allah yang telah mengasihi ( I Yoh 4:10 ).
Mari kita Lihat Tangan Allah yang berperan :
• Mark 9:26-27 Tangan orang yang bisu itu dipegang oleh tangan Yesus
• Mat 14:30-31 Tangan Yesus memegang tangan Petrus agar bias keluar dari dalam air
• Mat 8:15 Tangan Yesus memegang tangan ibu mertua Pertus
• Dan 2:34,45 sebuah batu yang terlepas tanpa perbuatan tangan manusia
• Kej 19:10-11 Tangan malaikat itu menarik Lot dari amukan massa
• Kej 19:16 Tangan malaikat memegang tangan Lot dan keluarganya keluar dari dalam kota ketika mereka berlambat lambat.
• Kis 12:7-9 Tuhan memb Malaikat Tuahan membawa kelauar Petrus dari dalam penjara
• Mat 4:1 Yesus dibawa oleh Roh kudus
• Gal 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh
Dibutuhkan tangan kita terangkat seperti Musa yang tetap terangkat ketika orang Israel berperang melawan bangsa Amalek, ada” penyerahan diri sepenuh kepada Allah” biarkan Tuhan membawa kita kemana saja
2.Dimanakah rumah orang buta ini berada
• Rumah orang buta ini berada di luar Betsaida,mengapa Yesus menyuruh orang buta yang sudah sembuh pulang kerumahnya artinya Hari harinya hanya berada di Betsaida,orang buta ini jarang berada dirumah
• Ruamahnya berada di Betsaida artinya dia boleh tinggal di Betsaida tetapi tidak mengizinkan cara cara hidup yang ada di Betsaida masuk kedalam hidupnya Dan 1:8
pakah kesembuhan yang Yesus berikan kepada orang buta itu
kurang sempurna sehingga Yesus sampai
menumpangkan tanganNya sebanyak dua kali kepada
orang buta tersebut
Penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus bukan tidak sempurna tetapi orang ini menderita dua kesakitan :
• Disembuhkan dari kebutaan fisik ( Yesus berkata kepada orang ini sudahkah kaulihat sesuatu, orang ini menjawab Aku melihat )
• Disembuhkan dari kebutaan mental dalam istilah kedokteran Agnosia artyinya “ ketidakmampuan mengenal apa yang dilihat oleh mata “ jadi Alkitab berkata ia sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh
4.Mengapa Yesus memerintahkan orang buta yang sudah sembuh itu pulang ke rumah dan melarang dia agar jangan masuk ke kampung
Ada dua hal penting berkaitan dari apa yang Yesus katakana kepada orang buta ini yang terdapat pada ayat 26 yaitu perintah dan larangan,Apa bentuk Perintah itu Pulang kerumahmu,apa bentuk Larangan itu Jangan masuk ke kampung
Mengapa orang ini diperintahkan untuk pulang kerumah dan ada apa dirumah
Di rumah itu ada bapa yang menanti Luk 15:11-32 Sebab orang ini telah kehilanagan persekutuan hari harinya hanya berada di tempat yang lain, jadi kalau Tuhan Yesus suruh dia pulang ke rumah artinya “ perbaiki hubungan dan semakin perbanyak hubungan dengan Bapa “
Mengapa Yesus melarang dia agar jagan masuk ke kampong ada dengan kampong itu Luk 10:13 “sebab kamung ini sudah celakah artinya banyak pemberitaan Injil telah diberitakan dan banyak tanda tanda ajaib yang dilakukan di Betsaida tetapi orang orang yang berada di kampong itu tidak mau bertobat jadi yang dimaksud dari apa kata Tuhan Yesus itu adalah jangan masuk ke kampong adalah II Kor 6:17-18 sebab itu kelurlah dari anatara mereka dan pisahkanlah dirimu dari mereka dan jangan jamah yang najis maka aku akan menerima kamu, Dan Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-anakKu
By : ETB, Sidoarjo, 26 Februari 2009
Daud mengalahkan Goliat
Daud mengalahkan Goliat
I Samuel 17:40
Persahabatan itu bagaikan orang mengali sumur,kalau kita menggali dangkal kita belum menemukan air yang bersih, kalau kita menggali lebih dalam maka yang kita temukan barulah air yang bersih
Dari pembacaan Firman Tuhan diatas kita dapat menemukan beberapa pertanyaan :
Berapa batu yang dibutuhkan oleh Daud untuk merubuhkan Raksasa Goliat ?...
Untuk menjawab pertanyaan diatas kita lebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan yang ada di bawah ini, yang berkaitan dengan pertanyaan kita diatas
1. Dimanakah Daud menemukan lima batu yang licin ?....
2. Apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia berada di dalam sungai ?....
3. Dimanakah Daud meletakkan kelima batu yang licin ?....
4. Ketika Daud menemukan lima batu yang licin dari dasar sungai dan meletakkan batu tersebut di kantong gembala apa yang masih dilakukan oleh Daud selanjutnya ?....
1.Dimanakah Daud menemukan lima batu yang licin ?....
Di dasar sungai ( ini merupakan tempat yang dalam dan tempat yang berair), apakah tidak ada batu yang licin di tempat yang lain? Jawabannya bukan berarti tidak ada batu ditempat yang lain tetapi Tuhan inginkan bagi Daud adalah merendahkan diri/tunduk bukan saja tunduk tetapi Daud perlu menyelam kalau itu tempat berair, dengan demikian maka dia akan menemukan lima batu yang licin tersebut, apa pengertian bagi kita
• Yeh 47:1-12
• Maz 42:2
2.Apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia berada di dalam sungai ?....
Alkitab berkata kepada kita bahwa ketika Daud berada di dalam sungai tersebut ia memilih batu batu tersebut
• Dibutuhkan kesabaran didalam memilih
• Dibutuhkan pengorbanan di dalam memilih
• Dibutuhkan ketelitian didalam memilih
• Dibutuhkan waktu untuk memilih
• Dibutuhkan keputusan didalam memilih
Didalam kehidupan kita apa yang harus kita pilih
Luk 18 :18-23 Orang kaya yang datang kepada Yesus
Yos 24:15 Kepada siapa engkau akan beribadah
Luk 14 :26 Kepada siapa engkau mengasihi
Gal 5:18-23 Mana yang engkau pilih Buah Roh atau buah daging
Mat 7:13-14 Jalan mana yang engkau pilih
Apa yang kita pilih bagi kita di hari ini akan menentukan apa jadinya kita di kemudian harinya
3.Dimanakah Daud meletakkan kelima batu yang licin ?....
Di dalam kantong Gembala,pengertian bagi kita adalah hati kita
Ams 3:1
Ayub 23:12
Maz 119:11
4.Ketika Daud menemukan lima batu yang licin dari dasar sungai maka ia meletakkan batu tersebut di kantong gembala, apa yang masih dilakukan oleh Daud selanjutnya ?....
“ Mendekati raksasa Filistin itu untuk berperang “
Kalau Daud tidak berperang :
• Maka musuh akan menyerang
• Maka musuh akan menakut nakuti
• Maka musuh akan mempermalukan
• Maka musuh akan memperbudak
• Maka musuh akan mengalahkan
• Maka musuh akan memiskinkan
• Maka musuh akan menguasai
Daud tidak pergi berperang dengan tangan yang kosong tetapi Alkitab memberitahukan kita bahwa Daud membawa kantung gembala yang berisi lima batu tersebut. Kita harus diperlengkapi terlebih dahulu sebelum pergi berperang ( Efe 6 :10-18 ) dan biarlah perlengkapan itu selalu terikat pada pinggang kita ( Luk 12:35 )
Janganlah pergi berperang dengan tangan yang kosong :
Anak anak Skewa
Ketika Yosua berperang menghadapi bangsa Ai
Ketika peperangan orang Israel melawan bangsa Filistin ada
Hofni dan Pinehas
Ketika Saul berperang melawan bangsa Filistin
Berapa batu yang dibutuhkan oleh Daud untuk merubuhkan Raksasa Goliat ?...
Hanya satu batu yang dipakai untuk merubuhkan Goliat lantas sisa batu yang keempat dipergunakan apa oleh Daud, apakah Daud kurang yakin dengan satu batu saja Goliat dapat ditaklukkan , apakah ia kurang yakin kepada Tuhan sehingga memilih batu lebih dari satu
By:ETB
Sidoarjo,2007
I Samuel 17:40
Persahabatan itu bagaikan orang mengali sumur,kalau kita menggali dangkal kita belum menemukan air yang bersih, kalau kita menggali lebih dalam maka yang kita temukan barulah air yang bersih
Dari pembacaan Firman Tuhan diatas kita dapat menemukan beberapa pertanyaan :
Berapa batu yang dibutuhkan oleh Daud untuk merubuhkan Raksasa Goliat ?...
Untuk menjawab pertanyaan diatas kita lebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan yang ada di bawah ini, yang berkaitan dengan pertanyaan kita diatas
1. Dimanakah Daud menemukan lima batu yang licin ?....
2. Apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia berada di dalam sungai ?....
3. Dimanakah Daud meletakkan kelima batu yang licin ?....
4. Ketika Daud menemukan lima batu yang licin dari dasar sungai dan meletakkan batu tersebut di kantong gembala apa yang masih dilakukan oleh Daud selanjutnya ?....
1.Dimanakah Daud menemukan lima batu yang licin ?....
Di dasar sungai ( ini merupakan tempat yang dalam dan tempat yang berair), apakah tidak ada batu yang licin di tempat yang lain? Jawabannya bukan berarti tidak ada batu ditempat yang lain tetapi Tuhan inginkan bagi Daud adalah merendahkan diri/tunduk bukan saja tunduk tetapi Daud perlu menyelam kalau itu tempat berair, dengan demikian maka dia akan menemukan lima batu yang licin tersebut, apa pengertian bagi kita
• Yeh 47:1-12
• Maz 42:2
2.Apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia berada di dalam sungai ?....
Alkitab berkata kepada kita bahwa ketika Daud berada di dalam sungai tersebut ia memilih batu batu tersebut
• Dibutuhkan kesabaran didalam memilih
• Dibutuhkan pengorbanan di dalam memilih
• Dibutuhkan ketelitian didalam memilih
• Dibutuhkan waktu untuk memilih
• Dibutuhkan keputusan didalam memilih
Didalam kehidupan kita apa yang harus kita pilih
Luk 18 :18-23 Orang kaya yang datang kepada Yesus
Yos 24:15 Kepada siapa engkau akan beribadah
Luk 14 :26 Kepada siapa engkau mengasihi
Gal 5:18-23 Mana yang engkau pilih Buah Roh atau buah daging
Mat 7:13-14 Jalan mana yang engkau pilih
Apa yang kita pilih bagi kita di hari ini akan menentukan apa jadinya kita di kemudian harinya
3.Dimanakah Daud meletakkan kelima batu yang licin ?....
Di dalam kantong Gembala,pengertian bagi kita adalah hati kita
Ams 3:1
Ayub 23:12
Maz 119:11
4.Ketika Daud menemukan lima batu yang licin dari dasar sungai maka ia meletakkan batu tersebut di kantong gembala, apa yang masih dilakukan oleh Daud selanjutnya ?....
“ Mendekati raksasa Filistin itu untuk berperang “
Kalau Daud tidak berperang :
• Maka musuh akan menyerang
• Maka musuh akan menakut nakuti
• Maka musuh akan mempermalukan
• Maka musuh akan memperbudak
• Maka musuh akan mengalahkan
• Maka musuh akan memiskinkan
• Maka musuh akan menguasai
Daud tidak pergi berperang dengan tangan yang kosong tetapi Alkitab memberitahukan kita bahwa Daud membawa kantung gembala yang berisi lima batu tersebut. Kita harus diperlengkapi terlebih dahulu sebelum pergi berperang ( Efe 6 :10-18 ) dan biarlah perlengkapan itu selalu terikat pada pinggang kita ( Luk 12:35 )
Janganlah pergi berperang dengan tangan yang kosong :
Anak anak Skewa
Ketika Yosua berperang menghadapi bangsa Ai
Ketika peperangan orang Israel melawan bangsa Filistin ada
Hofni dan Pinehas
Ketika Saul berperang melawan bangsa Filistin
Berapa batu yang dibutuhkan oleh Daud untuk merubuhkan Raksasa Goliat ?...
Hanya satu batu yang dipakai untuk merubuhkan Goliat lantas sisa batu yang keempat dipergunakan apa oleh Daud, apakah Daud kurang yakin dengan satu batu saja Goliat dapat ditaklukkan , apakah ia kurang yakin kepada Tuhan sehingga memilih batu lebih dari satu
By:ETB
Sidoarjo,2007
Langganan:
Postingan (Atom)